Presiden ke-7 Joko Widodo di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara/Ist
Megaproyek pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang digagas Presiden ke-7 Joko Widodo terancam mangkrak, buntut diblokirnya kucuran dana APBN.
Padahal merujuk data Otorita IKN, pembangunan IKN sudah menelan anggaran Rp147,41 triliun. Jumlah itu masih didominasi proyek-proyek pemerintah yang didanai APBN, yaitu Rp89 triliun.
Terancam mangkraknya IKN menjadi perbincangan hangat warganet di media sosial X.
Salah satunya disuarakan oleh akun @abu_waras yang dikutip Rabu 12 Februari 2025'
Akun tersebut mengatakan bahwa saat ini rakyat Indonesia menantikan masuknya ratusan investor asing ke IKN seperti pernah disampaikan Jokowi.
"Dan sekarang gantian kita semua yang kaget, karena ternyata Investor yang Katanya Sampai Ratusan itu kagak ada..," tulis @abu_waras.
"Satu kata buat bapak yang mencongor itu..," sambungya.
"Kenapa orang ini lancar banget kalo bohong aliah hoax ? Apakah rakyatnya gampang disogok bansos atau wakil rakyatnya yang gak peduli ?" komentar @Mas_zobirin.
"Kok bisa ya berbohong begini tanpa malu dan lucunya di negriku ini masih ada yg membelanya.. udah dibohongi.. ditipu.. dibela pula.. dipilih pula anaknya...," kata @antozz menimpali.
Jika merujuk mimpi awal Jokowi, pembangunan IKN butuh Rp460 triliun hingga 2045. Dari jumlah itu, APBN hanya akan membiayai 20 persen. Delapan puluh persen sisanya akan berasal dari investasi swasta.
Diketahui, saat masih berkuasa, Jokowi menyatakan sudah ada 55 investor yang masuk berinvestasi ke IKN.
Selain itu, Jokowi mengklaim ada 472 investor yang menyampaikan minat untuk menyuntikkan dananya ke pembangunan IKN.
Dari 472 investor tersebut, telah diverifikasi jumlahnya menjadi 220 investor. Jumlah ini masih terus diseleksi.
"Dalam proses seleksi dan verifikasi, ada 472 LoI (Letter of Interest). Kemudian diverifikasi menjadi 220, masih diseleksi terus dan sudah masuk," tegas Jokowi.