Lahan Program Tanam Padi Perkebunan Nusantara (Tampan)/Ist
Kementerian Koordinator Bidang Pangan mengapresiasi komitmen Holding Perkebunan Nusantara yang menginisiasi Program Tanam Padi Perkebunan Nusantara (Tampan).
Program itu dijalankan dengan melibatkan para petani mitra melalui penanaman padi gogo di sela-sela areal peremajaan sawit.
Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Nani Hendiarti, juga meninjau langsung perkembangan lokasi pilot project program Tampan yang diinisiasi PTPN IV di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
Dia mengatakan tanaman padi gogo di sela-sela hamparan sawit muda itu merupakan wujud nyata dukungan BUMN Perkebunan dalam mewujudkan program swasembada pangan nasional pada 2027 mendatang.
"Pola ini adalah yang pertama dilaksanakan di lahan peremajaan sawit. Hasilnya bisa kita lihat bersama, bulir-bulir padi telah muncul. Progresnya sangat baik sekali dan insya Allah bisa memproduksi 2,5 ton per hektar," kata Nani dalam keterangan tertulis, Minggu 9 Februari 2025.
Dengan progres pertumbuhan padi gogo yang terhampar di areal seluas 20 hektar di sela-sela tanaman sawit muda KUD Karya Maju dan ditanam dengan menggunakan bibit unggul hasil riset Institut Pertanian Bogor tersebut, Nani yakin akan mampu menghasilkan 50 ton gabah kering saat musim panen tiba.
"Karena ini merupakan pilot project pertama, diharapkan bisa menjadi pembelajaran yang baik dan potensinya dapat terus ditingkatkan," tuturnya.
"Karena memang kondisi di Kabupaten Siak ini tentu berbeda dengan demplot yang di Pulau Jawa, sehingga perlu ada perlakuan-perlakuan khusus," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) Dwi Sutoro menjelaskan bahwa program Tampan yang dieksekusi PTPN IV dilaksanakan dengan merangkul para petani mitra yang tengah melakukan peremajaan sawit rakyat (PSR).
Secara tidak langsung, melalui Tampan, PTPN berupaya mengoptimalkan areal peremajaan sawit rakyat dengan pola intercropping atau tumpang sari tanaman padi saat areal perkebunan sawit petani dalam posisi idle atau belum menghasilkan.
Program yang didukung penuh Kementerian BUMN melalui kolaborasi strategis bareng Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, serta Institut Pertanian Bogor tersebut merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.