Berita

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi & Moneter (DKEM) Bank Indonesia (BI), Juli Budi Winantya (kanan), dalam Pelatihan Wartawan BI di Aceh, Jumat, 7 Februari 2025/RMOL

Bisnis

BI Waswas Kebijakan Tarif Trump Bikin RI Kebanjiran Produk China

JUMAT, 07 FEBRUARI 2025 | 16:59 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kebijakan tarif yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap China diperkirakan akan berdampak terhadap Indonesia. Salah satu potensi dampaknya adalah peningkatan arus masuk produk-produk China ke pasar domestik.

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi & Moneter (DKEM) Bank Indonesia (BI), Juli Budi Winantya menjelaskan, China merupakan mitra dagang utama Indonesia. Sehingga, perlambatan ekonomi China akibat kebijakan tarif AS dapat berimbas pada Indonesia, terutama dalam hal ekspor.

“Yang terjadi dengan Tiongkok tentunya akan berpengaruh ke kita. Risikonya bisa dari ekspor kita yang melambat, karena pertumbuhan ekonomi Tiongkok melambat. Produk Tiongkok itu tidak akan bisa dijual lagi ke Amerika Serikat, sehingga bisa juga jadi membanjiri masuk ke Indonesia, itu dari sisi risikonya ya," papar Juli, dalam Pelatihan Wartawan BI di Banda Aceh pada Jumat, 7 Februari 2025.


Namun demikian, selain risiko tersebut, Juli juga menyoroti peluang yang bisa dimanfaatkan Indonesia. Salah satunya adalah peningkatan ekspor, terutama pada produk-produk yang sebelumnya diekspor China tetapi kini terkena hambatan tarif di AS.

"Jadi kita juga sudah melihat kayak misalkan assessment terkait dengan produk similarity. Jadi banyak produk-produk dari AS, Vietnam, ini yang punya kesamaan, sehingga apabila nanti seandainya tarif ini diterapkan, peningkatan tarif ini juga bisa kita manfaatkan peluang untuk juga meningkatkan ekspor," jelasnya.

Peluang lain juga datang dari potensi relokasi investasi. Sebelumnya perusahaan-perusahaan asing merelokasi operasinya dari China ke Vietnam saat tarif AS diberlakukan pada 2017-2018. Dan seiring Vietnam juga menjadi target tarif AS, ini membuka peluang bagi Indonesia untuk menjadi tujuan investasi baru.

"Tapi sekarang Vietnam kan bukan lagi tujuan karena dia juga salah satu negara yang kena subjek tarif juga. Sehingga Indonesia ada di posisi yang bagus untuk bisa memanfaatkan peluang itu," tambahnya.

Juli menekankan bahwa dampak kebijakan tarif AS masih bersifat dinamis dan dapat berubah tergantung pada negosiasi yang sedang berlangsung, termasuk dengan negara-negara seperti Meksiko dan Kanada. Selain faktor ekonomi, kebijakan tarif ini juga dipandang sebagai alat negosiasi politik AS dalam hubungan luar negerinya.

"Karena tarif ini tampaknya digunakan oleh Pemerintah AS tidak hanya murni karena alasan ekonomi, tapi juga dipakai sebagai kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat," pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya