Kondisi memprihatinkan yang dialami anak-anak di Kecamatan Kilmuri, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, disorot Anggota Komisi VIII DPR RI, Alimuddin Kolatlena.
Legislator Dapil Maluku itu bahkan mengungkapkan wilayah tersebut tidak memiliki akses jalan dan jembatan, membuat aktivitas sehari-hari, terutama bagi anak sekolah, menjadi sangat berbahaya.
“Di Maluku, Kabupaten Seram Bagian Timur, Kecamatan Kilmuri, tidak ada akses jalan dan jembatan selama puluhan tahun,” ungkap Kolatlena dalam keterangannya, Kamis 6 Februari 2025.
Bahkan, kata Kolatlena, kondisi infrastruktur yang buruk menyebabkan anak-anak sekolah dasar di Kilmuri harus mempertaruhkan nyawa setiap hari untuk bisa menuntut ilmu.
“Anak-anak sekolah dasar harus menyeberangi 12 sungai besar untuk sampai ke sekolah,” tuturnya.
Lebih parah lagi, sungai-sungai tersebut bukan hanya memiliki arus deras dan rawan banjir, tetapi juga dipenuhi buaya yang mengancam keselamatan warga.
“Anak SD itu setiap hari pergi ke sekolah harus menyeberangi sungai dengan berenang. Mereka mengangkat pakaian sekolah dan buku, lalu berenang menyeberangi sungai,” ungkapnya.
“Setelah sampai di seberang, barulah mereka mengganti pakaian seragam,” tambahnya.
Atas kondisi itu, Politikus Partai Gerindra ini menegaskan bahwa persoalan di Kecamatan Kilmuri tidak hanya soal aksesibilitas, tetapi juga bentuk kekerasan terhadap anak.
“Mereka dihadapkan pada ancaman banjir, derasnya arus sungai, dan buaya. Itu adalah bagian dari kekerasan terhadap mental, fisik, dan psikologi anak-anak sekolah,” tandasnya.