Berita

Mangrove di Pantai Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat/Ist

Nusantara

Kawali: Mangrove Benteng Kedaulatan Pesisir Pantai

RABU, 05 FEBRUARI 2025 | 23:25 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Koalisi Indonesia Lestari (Kawali) menyoroti lahan basah Indonesia yang memburuk. Apalagi 90 persen lahan basah dunia telah terdegradasi. Kondisi ini disinyalir lebih cepat dari deforestasi hutan dunia. 

Ketua Harian DPN Kawali, Wisnu Simba mengatakan, terdapat temuan utama yang bersumber dari Konvensi Ramsar dari prospek lahan basah global yang pertama kali diratifikasi oleh 170 negara lahan basah.

"Area seperti Rawa Asin, Padang Lamun, dan hutan bakau, lahan gambut, yang hanya mencakup 3 persen dari permukaan daratan dunia, menyimpan karbon dua kali lebih banyak daripada hutan," kata Wisnu dalam keterangannya, Rabu 5 Februari 2025.

Wisnu mengatakan, lahan basah juga membantu mengurangi risiko bencana, karena dapat mengurangi banjir dan melindungi garis pantai.

"Sekitar 35 persen lahan basah dunia hilang antara tahun 1970 hingga 2015 dan tingkat kehilangannya terus meningkat setiap tahun sejak tahun 2000-2025. Sepanjang pesisir Pantai Utara Jawa juga tidak kalah bahayanya," kata Wisnu.

Menurut Wisnu, rusaknya ekosistem pesisir pantai utara Jawa dan aktivitas manusia dalam bentuk pertanian, tambak dan alih fungsi lahan serta pembangunan perkotaan menjadi pemicu stres alami.

"Kami optimis Gerakan Sabuk Hijau sepanjang pesisir Pantai Utara Jawa bisa mengurangi laju over stres ekologi. Karena gerakan ini mempunyai dampak yang sangat signifikan mangrove sebagai benteng kedaulatan pesisir pantai," kata Wisnu.

Wisnu mengungkapkan, pada 2018 Kawali telah melakukan kolaborasi menanam mangrove di Pantai Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. 

"Sampai saat ini sudah tertanam kurang lebih 50 hektare di area terdampak erosi, yang pada saat banjir rob dampaknya sedikit berkurang dengan adanya mangrove," kata Wisnu.

Wisnu mengaku optimis mangrove bisa menjadi ketahanan pesisir pantai dan ketahanan ekonomi sircular.

Kawali mendukung penuh program FOLU Net Sink 2030 untuk mendorong tercapainya tingkat emisi GRK sebesar -140 juta ton CO2e pada tahun 2030.

"Sektor FOLU memiliki peran besar dalam upaya pencapaian target Net Zero Emission (NZE) nasional, dari net emitor menjadi penyerap bersih GRK," pungkas Wisnu.



Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

UPDATE

Heboh LPG 3 Kg Tenggelamkan Pemberitaan Jokowi Tokoh Terkorup 2024

Rabu, 05 Februari 2025 | 23:39

Kawali: Mangrove Benteng Kedaulatan Pesisir Pantai

Rabu, 05 Februari 2025 | 23:25

PP KAMMI: Bikin Gaduh, Ganti Bahlil

Rabu, 05 Februari 2025 | 23:04

Prabowo Ancam Singkirkan Aparat yang Tidak Becus Kerja untuk Rakyat

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:39

Perkara Calon Kepala Daerah Dukungan Partai Gelora Lanjut di MK

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:25

Masyarakat Qurani

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:21

Prabowo Minta Doa Rais Aam PBNU Sebelum Pilpres, Hasilnya Lancar

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:20

Prabowo Hadapi PR Besar, Dolar AS Turun di Bawah Rp16.300

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:16

Perkuat Ekonomi Syariah, Kementerian Investasi dan BP Haji Sinergikan Pengelolaan Dana Haji

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:14

Harlah ke-102, Prabowo Apresiasi Jasa Besar NU untuk Indonesia

Rabu, 05 Februari 2025 | 22:07

Selengkapnya