Berita

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti/RMOL

Politik

Indonesia Harus Perkuat Industri Tembaga

SENIN, 03 FEBRUARI 2025 | 14:57 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Permintaan global terhadap tembaga terus mengalami peningkatan. Hal ini didorong oleh pesatnya elektrifikasi dan pertumbuhan industri teknologi. 

Meski produksi katoda tembaga mengalami penurunan, produk hilir berbasis tembaga justru menunjukkan tren pertumbuhan positif dalam periode 2019-2023.

Hal ini diungkap Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti, saat merilis hasil riset tantangan dan implikasi hilirisasi mineral di Indonesia di Restoran Plataran Senayan, Jakarta,  Senin 3 Februari 2025.

Esther menilai tren ini sebagai peluang bagi Indonesia untuk memperkuat industri hilirisasi tembaga dan meningkatkan nilai tambah sumber daya alam nasional.

"Penting untuk menjaga keberlanjutan sektor SDA guna mendukung pertumbuhan ekonomi," kata Esther.

Beberapa produk hilir tembaga yang mengalami pertumbuhan signifikan dalam 5 tahun terakhir antara lain Cu Wire meningkat dari 192 juta ton menjadi 2,18 juta ton; Electric Wire tumbuh dari 561,97 ribu ton menjadi 754,8 ribu ton; lalu Cu Rod naik dari 8,53 juta ton menjadi 8,9 juta ton.

Sebagai salah satu negara penghasil tembaga, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan industri hilir dan tidak hanya berperan sebagai eksportir bahan mentah. 

Dengan tren global yang mengarah pada penggunaan produk hilir tembaga dalam berbagai sektor teknologi dan energi, Indonesia perlu mengambil langkah strategis untuk meningkatkan daya saing di pasar internasional. 

"Indonesia memiliki potensi besar dalam menyediakan bahan baku untuk teknologi hijau seperti baterai kendaraan listrik dan infrastruktur energi terbarukan melalui kekayaan sumber daya mineral nikel dan tembaga," pungkasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya