Berita

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani/RMOL

Bisnis

Investasi Apple di Batam Ternyata Cuma Vendor Produksi Pelacak

JUMAT, 31 JANUARI 2025 | 20:32 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Investasi senilai 1 miliar Dolar AS atau sekitar Rp16 triliun Apple Inc di Batam ternyata bukan dari Apple langsung, melainkan bersumber dari vendor.

Hal tersebut diungkap Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P Roeslani usai konferensi pers Capaian Kinerja Investasi di Kantor BKPM, Jakarta, Jumat 31 Januari 2025.

Rosan menjelaskan bahwa strategi investasi melalui vendor ini bukan hanya diterapkan di Indonesia, tetapi juga di negara lain seperti India, Vietnam, dan Malaysia.

"Ini saya koreksi ya, yang investasi itu bukan Apple, tapi vendornya Apple. Karena itu yang mereka lakukan, baik di India, di Vietnam, di Malaysia, Indonesia, bukan Apple," kata Rosan.

Usut punya usut, investasi tersebut juga diperuntukkan membangun pabrik produksi AirTag, yakni perangkat pelacak untuk membantu pengguna menemukan barang yang hilang.

Meski demikian, Rosan optimis kehadiran AirTag akan membuka peluang bagi vendor-vendor Apple lainnya untuk turut menanamkan modal di Indonesia.

"Ini investasi yang akan diikuti oleh vendor-vendor lainnya. Jadi, pertumbuhannya kita akan menjadi value chain. Insyaallah Apple ini akan bisa berjalan, dimulai dengan vendor yang baru saja mulai investasi," papar Rosan.

Saat ini, Indonesia baru memiliki satu vendor Apple, sedangkan di Malaysia jumlahnya sudah mencapai lebih dari 35. Oleh karena itu, pemerintah berupaya meyakinkan Apple agar semakin memperluas investasinya di Tanah Air.

"Satu handphone Apple ini vendornya ada 320. Di Thailand, di Malaysia, di Vietnam itu vendornya lebih dari 35, ada yang hampir 40. Di kita baru hanya ada satu. Kita ingin menjadi bagian dari value chain ini," ujar Rosan.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya