Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Polri 2025 di The Tribrata, Jakarta Selatan pada Jumat, 31 Januari 2025/Ist
Pengecekan handphone setiap anggota Polri harus dilakukan setiap hari untuk menghindari praktik judi online (judol).
Pesan ini disampaikan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo saat memberikan arahan kepada jajarannya dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Polri 2025 di The Tribrata, Jakarta Selatan pada Jumat 31 Januari 2025.
"Tentunya kita harus melakukan pengecekan setiap hari sampai dengan penegakan hukum," kata Sigit.
Langkah ini diambil, sebab judol sangat berdampak pada masyarakat, terlebih pada kalangan bawah.
Parahnya lagi, saat ini judol juga sudah masuk ke kelompok anak-anak di bawah umur.
Itu sebabnya, Polri berkomitmen memberangus judol di Indonesia mulai dari internal institusinya.
"Oleh karena itu, saya minta untuk ini terus dilakukan penegakan, koordinasi dengan seluruh rekan-rekan, sehingga masalah judol ini betul-betul bisa kita tuntaskan," jelasnya.
Lalu, di segi penindakan hukum dan untuk membuat efek jera kepada para bandar, Sigit memerintahkan anggotanya menerapkan tindak pidana pencucian uang (TPPU) untuk melakukan penyitaan aset.
"Asetnya bisa kita tarik dan kita sita untuk negara," tegas Sigit.
Seperti diketahui, tema Rapim hari ini 'Peran Polri yang Presisi Siap Mendukung Terwujudnya Asta Cita'.
Terdapat 396 peserta rapat yang terdiri dari PJU Mabes Polri 28 orang Perwira Tinggi (Pati), Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) 1 orang, Kapolda 36 orang, Pati Bintang 2 Struktural 17 orang, Pati Bintang 2 Fungsional 18 orang, Pati Bintang 1 Struktural 110 orang, Pati Bintang 3 Kementerian/Lembaga 12 orang, Pati Bintang 2 Kementerian/Lembaga 40 orang, Pati Bintang 1 Kementerian/Lembaga 134 orang.