Berita

Presiden Prabowo Subianto/Ist

Politik

Prabowo Harus Usut Kasus-kasus Jokowi Agar Dukungan Publik Menguat

SELASA, 28 JANUARI 2025 | 12:19 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Agar dukungan publik semakin kuat, Presiden Prabowo Subianto harus mengusut kasus-kasus yang terjadi buah dari rezim Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi pun diduga terlibat dalam berbagai kasus tersebut. Praktis hal itu membuat kemarahan publik memuncak hingga kini.

Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menilai di momentum 100 hari pertama pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, saatnya kasus-kasus tersebut diungkap.


"100 hari pemerintahan Prabowo belum tergerak untuk usut kemarahan publik terkait kasus-kasus yang dilakukan oleh Jokowi dan kroninya selama 10 tahun kekuasaan. Padahal itu hal yang terpenting yang mesti didahulukan oleh Prabowo, jika ingin dapat dukungan publik tambah kuat," kata Muslim kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Selasa, 28 Januari 2025.

Muslim menilai, yang paling berat saat ini adalah beban keuangan negara yang ditinggalkan Jokowi berupa utang yang diklaim ke publik hanya 8 ribu triliunan.

“Sedangkan menurut DPR, (utang negara) 20 ribu triliun lebih. Bagaimana mau kelola negara dan menggerakkan sektor ekonomi dan industri kalau tidak ada uang? Padahal itu yang lebih penting," tegasnya.

Ia melihat, Kementerian Keuangan belum terlihat berbuat banyak untuk memulihkan ekonomi. Sementara dihembuskan hingar bingar pencapaian pertumbuhan ekonomi 8 persen.

"Dengan kinerja di 100 hari rezim ini belum menampakkan ekonomi bergerak tumbuh. Itu terlihat dari gerakan dolar semakin kuat dan rupiah semakin lemah," bebernya.

Sedangkan dalam hal penegakan hukum, lanjut Muslim, juga terlihat belum signifikan. Pasalnya, aparat penegak hukum (APH) hingga kini tak kunjung memeriksa Jokowi di berbagai kasus.

"Prabowo terlihat masih takut Jokowi. Entah faktor apa," pungkas Muslim.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya