Berita

Ilustrasi/Ist

Bisnis

AI Buatan China Hantam Wall Street, Saham-saham Teknologi Terjun Bebas

SELASA, 28 JANUARI 2025 | 08:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasar saham Amerika Serikat ditutup anjlok, dengan Nasdaq mencatat penurunan yang dipicu oleh penjualan teknologi kecerdasan buatan (AI) China berbiaya rendah. 

Pelemahan ini dipicu oleh aksi jual saham Nvidia dan sejumlah produsen chipset lainnya, setelah popularitas model kecerdasan buatan (AI) berbiaya rendah dari China memunculkan kekhawatiran terhadap dominasi perusahaan-perusahaan AI terkemuka AS.

Dikutip dari Reuters, Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 289,33 poin, atau 0,65 persen, menjadi 44.713,58 pada penutupan Senin 27 Januari 2025 atau Selasa WIB. 

S&P 500 anjlok 88,96 poin, atau 1,46 persen, menjadi 6.012,28. Sedangkan Nasdaq Composite Index ambles 612,47 poin, atau 3,07 persen menjadi 19.341,83. 

Saham Nvidia terperosok 17 persen. Pemimpin AI ini kehilangan 593 miliar Dolar AS dalam nilai pasar sahamnya. Ini adalah kerugian satu hari terdalam yang pernah ada untuk sebuah perusahaan di Wall Street, menurut data LSEG.

Indeks semikonduktor juga mengalami penurunan persentase harian terbesar sejak pandemi melanda pada Maret 2020, yaitu 9,2 persen.

Kemunculan startup AI asal China, DeepSeek, yang berhasil menciptakan model AI kompetitif dengan biaya jauh lebih rendah dibandingkan pengeluaran besar Silicon Valley, menjadi penyebab jatuhnya saham-saham di Wall Street.

Asisten AI DeepSeek menyalip saingan Amerika, ChatGPT, dalam unduhan dari App Store Apple.

Kim Forrest, Chief Investment Officer Bokeh Capital Partners di Pittsburgh, mengatakan masih banyak pertanyaan tentang model DeepSeek dan dampaknya.

"Hari ini merupakan pukulan telak bagi saham-saham (pemimpin AI) ini, tetapi saya tidak yakin apa pun yang akan terjadi dalam waktu dekat ini - beberapa hari ke depan - akan menjadi value akhir saham-saham tersebut," katanya. 

Optimisme atas AI dan keuntungan Nvidia serta saham-saham kakap terkait teknologi lainnya turut mendorong kenaikan tajam pasar ekuitas pada 2024.

Saham Microsoft anjlok 2,1 persen, begitu juga dengan saham Alphabet yang menyusut 4,2 persen.

Saham produsen server AI, Dell Technologies, ikut terhantam 8,7 persen.

Saat ini, investor terus memantau keputusan Federal Reserve, yang secara luas diprediksi mempertahankan suku bunga dalam keputusan kebijakan pertamanya tahun ini yang akan diumumkan besok.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya