Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di bursa meningkat 6,90 persen selama sepekan kemarin menjadi Rp12,45 triliun,
Pekan sebelumnya, nilai transaksi tersebut tercatat Rp11,64 triliun.
Kinerja positif di BEI selama periode 20-24 Januari 2025 tersebut juga terjadi pada data rata-rata volume transaksi harian yang melesat 5,25 persen menjadi 18,43 miliar saham.
Rata-rata frekuensi transaksi harian di Bursa pada periode tersebut hanya 1,27 juta kali atau merosot 9,29 persen dibandingkan sepekan sebelumnya yang mencapai 1,4 juta kali transaksi per hari.
Jumat 25 Januari 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di level 7.166 atau mengalami penguatan 0,17 persen dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu (17/1) yang berada di posisi 7.154.
Selama periode tersebut, BEI juga menerima satu pencatatan surat utang, yakni Obligasi Berkelanjutan III Tahap II-2025 yang diterbitkan PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA), dengan nilai emisi sebesar Rp800 miliar.
Obligasi ini mendapatkan peringkat irAA (Double A) dari PT Kredit Rating Indonesia.
Dengan pencatatan obligasi SMMA tersebut, maka jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di sepanjang 2025 sebanyak delapan emisi dari tujuh emiten senilai Rp8,6 triliun.
Adapun total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI mencapai 593 emisi, dengan nilai outstanding Rp478,16 triliun dan 85,71 juta Dolar AS, yang diterbitkan oleh 134 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 234 seri dengan total nilai nominal Rp6.126,51 triliun dan 502,1 juta Dolar AS.
Adapun jumlah Efek Beragun Aset (EBA) yang tercatat sebanyak delapan emisi senilai Rp2,42 triliun.