Berita

Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih/Foto: AFP

Bisnis

Trump Pertimbangkan Oracle Ambil Alih TikTok Demi Lindungi Data Pengguna AS

SENIN, 27 JANUARI 2025 | 11:09 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, menyatakan bahwa ia sedang berdiskusi dengan berbagai pihak mengenai kemungkinan pembelian aplikasi TikTok. Dalam 30 hari ke depan, ia akan mengambil keputusan terbaik.

Hal ini disampaikan Trump kepada wartawan di atas pesawat kepresidenan Air Force One dalam penerbangan menuju Florida baru-baru ini.

"Saya telah berbicara dengan banyak orang tentang TikTok dan ada minat besar terhadap TikTok," kata Trump, seperti dikutip dari Reuters, Senin 27 Januari 2025.


Sebelumnya, dilaporkan bahwa pemerintahan Trump sedang menyusun rencana untuk menyelamatkan TikTok dengan melibatkan perusahaan perangkat lunak Oracle dan sekelompok investor luar negeri untuk mengambil alih operasi aplikasi tersebut di Amerika Serikat. 

Dalam skenario ini, ByteDance, perusahaan induk TikTok yang berbasis di Tiongkok, akan mempertahankan sebagian kepemilikan, sementara Oracle akan mengawasi pengumpulan data dan pembaruan perangkat lunak. 

Namun, Trump menyatakan bahwa ia belum berbicara dengan Larry Ellison dari Oracle mengenai pembelian TikTok.

Ketika ditanya apakah ia sedang menyusun kesepakatan dengan Oracle dan investor lain untuk menyelamatkan TikTok, Trump menjawab, "Tidak, tidak dengan Oracle. Banyak orang berbicara kepada saya, orang-orang yang sangat penting, tentang pembeliannya dan saya akan membuat keputusan itu mungkin dalam 30 hari ke depan. Kongres telah memberikan waktu 90 hari." 

"Jika kita dapat menyelamatkan TikTok, saya pikir itu akan menjadi hal yang baik," tambahnya.

Sebelumnya, Trump juga menyatakan keterbukaannya terhadap kemungkinan CEO Tesla, Elon Musk, atau pendiri Oracle, Larry Ellison, untuk membeli TikTok sebagai bagian dari usaha patungan dengan pemerintah AS. 

Diskusi mengenai masa depan TikTok di AS masih berlangsung, dan ketentuan kesepakatan potensial dengan Oracle atau pihak lain masih dapat berubah. Negosiasi ini didorong oleh kekhawatiran keamanan nasional terkait potensi penyalahgunaan data pengguna Amerika oleh pemerintah Tiongkok.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya