Berita

Orang-orang bereaksi saat helikopter militer Israel yang mengangkut sandera Israel tiba di kompleks Beilinson Schneider, di Petah Tikva, Israel, pada 25 Januari 2025/Net

Dunia

ICRC: Tahap Kedua Gencatan Senjata Israel-Hamas Selesai

MINGGU, 26 JANUARI 2025 | 12:56 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Tahap kedua pertukaran tawanan antara Hamas dan Israel sebagai bagian dari gencatan senjata yang disepakati berhasil diselesaikan pada Sabtu waktu setempat, 25 Januari 2025. 

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mengatakan bahwa gencatan senjata tahap kedua mencakup pembebasan 200 tahanan Palestina dan empat sandera Israel. 

Pembebasan itu dilaksanakan setelah koordinasi menyeluruh dan prosedur peninjauan yang dilakukan oleh ICRC, perantara netral yang memastikan kelancaran dan keamanan pelaksanaan pertukaran, katanya.

"Para sandera Israel dipindahkan dengan selamat, dengan mengutamakan kesejahteraan mereka, sedangkan tahanan Palestina dibebaskan dari pusat penahanan Israel dan diangkut ke Gaza dan Tepi Barat setelah ICRC mewawancarai mereka," ungkap laporan ICRC, seperti dimuat Reuters. 

ICRC mendesak dialog berkelanjutan antara para pihak dan komitmen kemanusiaan berkelanjutan mereka, sehingga dapat menciptakan kondisi yang diperlukan untuk pelaksanaan operasi mendatang yang aman.

Pasukan Pertahanan Israel dan Badan Keamanan Israel mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa empat sandera tentara wanita Israel yang ditawan di Gaza dipindahkan kepada mereka dan menyeberangi perbatasan ke Israel.

Sementara itu, Abdullah Zaghari, kepala Klub Tahanan Palestina, serta pejabat Palestina di Provinsi Ramallah mengatakan 200 tahanan Palestina diserahkan ke ICRC.

Beberapa tahanan dibebaskan ke Tepi Barat, beberapa menuju Gaza, dan beberapa telah tiba di Mesir melalui penyeberangan Rafah, menurut sumber-sumber Palestina dan laporan media Mesir.

Tahap pertama gencatan senjata selama enam minggu mulai berlaku sejak 19 Januari 2025.

Kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel dicapai setelah 15 bulan pertempuran sengit, sebagai hasil dari negosiasi yang dimediasi oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat.

Populer

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

TNI dan Satgas PKH Garda Terdepan Tegakkan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:30

Rumah Ridwan Kamil Digeledah Pertama di Kasus bank bjb, Ini Sebabnya

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:24

Kelakar Prabowo Soal Jaksa Agung yang Absen di Bukber Rektor

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:15

KPK Sita Deposito Hingga Bangunan di Kasus Korupsi bank bjb

Kamis, 13 Maret 2025 | 18:51

Legislator PDIP Usul Pembentukan Kamar Khusus Pajak di MA

Kamis, 13 Maret 2025 | 18:35

Terus Bertumbuh, Ketua Komisi VI Apresiasi Kinerja Antam

Kamis, 13 Maret 2025 | 18:09

Hormati KPK, bank bjb Pastikan Kegiatan Bisnis Tetap Jalan

Kamis, 13 Maret 2025 | 18:08

Pejabat bank bjb dan Agensi Sepakat Markup Iklan, Begini Modusnya

Kamis, 13 Maret 2025 | 18:07

Sri Mulyani: Penurunan Penerimaan Pajak Tak Perlu Didramatisasi

Kamis, 13 Maret 2025 | 17:58

Perdana Prabowo Undang Rektor Seluruh Indonesia ke Istana

Kamis, 13 Maret 2025 | 17:54

Selengkapnya