Berita

Geely EX5/Dok Geely

Otomotif

Jangan Cuma Merakit Mobil, Geely Diminta Bangun Pabrik di Indonesia

SABTU, 25 JANUARI 2025 | 03:18 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Geely berkomitmen untuk melakukan perakitan mobil di Indonesia melalui kerja sama dengan partner lokal usai mengumumkan kehadiran mereka di pasar otomotif Tanah Air. 

Namun, pemerintah berharap Geely tak sekadar numpang merakit mobil di fasilitas milik orang lain. Tapi juga membangun pabriknya sendiri di Indonesia.

"Mereka (Geely) kan istilahnya masih dalam tahap tes pasar ya. Tentu sebagai pendatang baru, mereka perlu membaca selera pasar dalam negeri kita seperti apa," ucap Direktur Promosi Wilayah Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika Kementerian Investasi/BKPM, Cahyo Purnomo, belum lama ini.


"Ketika mereka menghadirkan suatu model, tentu mereka akan melihat bagaimana respons dari pasar Indonesia. Apakah nanti modelnya, EX5, direspons dengan positif oleh kustomer, apakah mobil jenis SUV itu akan diminati. Makanya kan ada (promo) pre-booking dan sebagainya, itu untuk melihat (respons masyarakat)," sambungnya.

Adapun mitra yang digandeng Geely untuk merakit mobil pertamanya di Indonesia, EX5, adalah PT Handal Indonesia Motor (HIM). Perusahaan maklon tersebut memang berpengalaman merakit mobil-mobil China lainnya untuk pasar Indonesia, seperti Chery, Neta, dan BAIC. 

Nah, jika nanti skala penjualan Geely di Indonesia sudah terpenuhi, maka pemerintah berharap pabrikan asal China itu bisa membangun pabrik sendiri di Indonesia.

"Tentu bagi mereka, nanti skala ekonomi itu yang paling penting untuk mereka bisa buka pabrik. Tentunya kita mendorong agar mereka bisa buka pabrik, karena ini tentunya akan menenteramkan bagi konsumen. Kalau ada sparepart yang kurang, ini akan cepat (penanganannya). Kalau tidak ada pabriknya, pasti perlu waktu (mendatangkan sparepart) ketika misalnya ada kerusakan," papar Cahyo.

Lebih lanjut, Cahyo tidak menjelaskan secara detail soal tenggat waktu pembuatan pabrik Geely di Indonesia. Tapi dia berharap hal itu bisa diwujudkan secepatnya, karena ini akan terkait dengan insentif pemerintah, seperti insentif pajak dan pembebasan bea masuk.

"Kita kan ada insentif, insentif itu bisa kita berikan kepada mereka, sepanjang mereka memenuhi persyaratan. Kalau kita lihat seperti perusahaan BYD, mereka janji pada akhir Desember (pembangunan) pabriknya akan selesai. Jadi mereka (Geely) sebagai pendatang baru, itu jika mereka mengajukan insentif, itu mereka bisa menyesuaikan dengan rencana mereka. Ya kita berharap semakin cepat (pabrik Geely) dibangun, semakin baik," tandas Cahyo.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya