Berita

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) I Tahun 2025, pada Jumat 24 Januari 2025/RMOL

Bisnis

Rupiah Anjlok 4,34 Persen, Sri Mulyani Sebut Masih Lebih Baik dari Mata Uang Lain

JUMAT, 24 JANUARI 2025 | 20:48 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Nilai tukar (kurs) Rupiah dilaporkan anjlok 4,34 persen point to point ke level 16.095 per Dolar AS pada akhir Desember 2024.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa pelemahan tersebut masih lebih baik dibanding depresiasi negara lain.

"Kalau kita bandingkan dengan mata uang negara-negara lain, seperti Korea dengan Won, Meksiko dengan Peso, Brasil dengan Real, dengan Yen Jepang, dan Turki dengan Lira, maka Rupiah meskipun tadi mengalami depresiasi 4,34 point to point masih lebih baik," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers KSSK di Kantor Kemenkeu, Jumat 24 Januari 2025.

Bendahara negara itu lebih lanjut mengatakan di awal tahun 2025, Rupiah makin tertekan akibat penguatan indeks mata uang Dolar AS yang tetap kuat. Hingga 23 Januari 2025, nilai tukar Rupiah tercatat melemah sebesar 1,14 persen secara point to point.

"Untuk awal tahun 2025 ini, tekanan mata uang dolar tetap kuat. Nilai tukar Rupiah hingga 23 Januari tercatat mengalami perlemahan 1,14 persen point to point," tuturnya.

Meski melemah, Sri Mulyani mengatakan kondisi Rupiah di awal 2025 masih lebih baik dibandingkan dengan akhir tahun 2024. Hal ini selaras dengan pergerakan mata uang di kawasan regional.

Menurutnya, stabilitas rupiah terus didukung oleh langkah-langkah kebijakan yang diambil pemerintah dan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar di tengah tekanan global.

"Ini lebih baik dari nilai tukar yang terjadi pada akhir tahun 2024. Nilai tukar rupiah kita relatif stabil terhadap mata uang kelompok negara-negara berkembang. Perkembangan tersebut sejalan dengan kebijakan stabilisasi baru Indonesia," pungkasnya.

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

Soal Olok-olok Partai Gelora, MKD Sudah Periksa Pelapor Mardani

Jumat, 14 Maret 2025 | 05:38

Ronaldo Mundur dari Pencalonan Presiden CBF, Ini Alasannya

Jumat, 14 Maret 2025 | 05:20

12.104 Personel dan 167 Pos Disiapkan Polda Sumut untuk Pengamanan Idulfitri

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:59

Soal Penggeledahan Kantor bank bjb, Dedi Mulyadi: Ini Hikmah untuk Berbenah

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:46

Redam Keresahan Masyarakat Soal MinyaKita, Polres Tegal Lakukan Sidak

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:35

Polemik Pendaftaran Cabup Pengganti, Ini yang Dilakukan KPU Pesawaran

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:17

PHK Jelang Lebaran Modus Perusahaan Curang Hindari THR

Jumat, 14 Maret 2025 | 03:59

Dapat Tawaran Main di Luar Negeri, Shafira Ika Pilih Fokus Bela Garuda

Jumat, 14 Maret 2025 | 03:39

Mendagri Soroti Jalan Rusak dan Begal saat Rakor Kesiapan Lebaran di Lampung

Jumat, 14 Maret 2025 | 03:26

Siapkan Bantuan Hukum, Golkar Jabar Masih Sulit Komunikasi dengan Ridwan Kamil

Jumat, 14 Maret 2025 | 02:33

Selengkapnya