Berita

Lahan yang akan dijadikan pabrik soda ash Pupuk Kaltim/Ist

Bisnis

Pabrik Soda Ash Pupuk Kaltim Bisa Kurangi Ketergantungan Impor

JUMAT, 24 JANUARI 2025 | 16:44 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Pabrik soda ash yang akan direalisasikan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menjadi momentum untuk mewujudkan kemandirian industri nasional.

"Pembangunan pabrik ini sejalan dengan inisiatif pemerintah mendorong keberlanjutan melalui proyek-proyek strategis,” kata Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim, Teguh Ismartono dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 24 Januari 2025.

Berdasarkan data BPS, Indonesia mengimpor 916.828 metrik ton soda ash untuk kebutuhan domestik sepanjang tahun 2022. Kebutuhan ini diperkirakan meningkat hingga 1,2 juta metrik ton pada 2030.

Kebutuhan itu nantinya bisa ditambal dengan hasil produksi pabrik yang akan dibangun seluas 16 hektare di kawasan PT Kaltim Industrial Estate, Kota Bontang, Kalimantan Timur itu. Mengingat, kapasitas pabrik soda ash bisa memproduksi hingga 300 ribu metrik ton per tahun.

Soda ash merupakan bahan baku utama beberapa industri, seperti kaca, keramik, tekstil, kertas, dan aki, yang selama ini sepenuhnya bergantung pada impor.

“Kami optimis keberadaan pabrik ini akan membantu menjaga stabilitas pasokan, meningkatkan efisiensi biaya operasional industri, dan memperkuat daya saing Indonesia di pasar global dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal secara optimal,” sambung Teguh.

Sementara itu, Ketua Tim Persiapan Proyek Soda Ash Rifki Adi Nugroho berujar, proses produksi pabrik nantinya akan menerapkan prinsip ekonomi sirkular dan ramah lingkungan.

“Pembangunan pabrik soda ash merupakan diversifikasi usaha Pupuk Kaltim yang berfokus memberikan nilai tambah pada produk-produk ramah lingkungan. pabrik ini tidak hanya memberikan dampak positif pada ekonomi, tapi juga lingkungan dan sosial,” tambah Rifki.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya