Berita

Pencabutan pagar laut di perairan Tangerang, Banten oleh personel TNI AL dan masayarakat pada Kamis, 23 Januari 2025/Ist

Politik

Penyelesaian Pagar Laut Parameter Keberhasilan Kabinet Merah Putih

JUMAT, 24 JANUARI 2025 | 03:33 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Fenomena pagar laut yang terjadi di pesisir Tangerang telah menarik perhatian publik dan menimbulkan pertanyaan serius mengenai bagaimana pemerintah mengelola sumber daya alam kita. 

Terutama di wilayah pesisir dan laut, di mana Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. 

Terkait itu, Ketua Umum Angkatan Muda Prabowo (Ampera) Makbul Ramadhani, menilai bahwa kejadian ini mengungkap betapa rapuhnya sistem pengelolaan lingkungan laut di negara kita.

Menurutnya, ini mencerminkan bagaimana para pengusaha besar mampu mengatasi peran negara seakan-akan negara hilang kontrol terhadap ruang laut. 

“Hal ini dibuktikan, masak kok sudah ada sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) di laut sejak 2023. Padahal sebagaimana tertuang dalam Pasal 33 ayat (3) UUD 1945, menyatakan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,” jelas Makbul dalam keterangannya, Kamis, 23 Januari 2025.

Lebih lanjut, lulusan Magister Keamanan Maritim Universitas Pertahanan (Unhan) ini menyatakan bahwa sebagai bentuk pengabaian terhadap amanat Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang menyatakan bahwa aktivitas yang dapat mengganggu akses masyarakat ke laut, seperti pemagaran tanpa izin, jelas telah dilanggar oleh praktik-praktik seperti ini. 

“Sudah saatnya kita bertanya, siapa yang diuntungkan dari fenomena ini?" tegas dia.

Masih kata Makbul, dalam konteks penyelesaian persoalan pagar laut ini bisa menjadi parameter kerja sama atau sinergitas para menteri terkait, TNI dan Polri, serta pemerintah daerah. 

“Ini untuk mengambil langkah strategis dalam merumuskan kebijakan dan memberikan solusi jangka panjang agar masalah ini tidak boleh terulang kembali,” beber Makbul yang juga merupakan Direktur Maritim Research Institute (Marin Nusantara).

“Pak Presiden Prabowo, yang jiwa patriotismenya tidak diragukan lagi, pasti mampu menyelesaikan masalah ini. Namun, saya percaya beliau ingin melihat langsung sejauh mana para pembantunya (menteri) dapat bekerja. Jika mereka tidak mampu bekerja dengan baik dan cepat, saya yakin mereka akan menjadi kandidat untuk di-reshuffle,” tutup Makbul.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya