Berita

Presiden Amerika Serikat Donald Trump/Net

Dunia

Kanada Lega, Trump Tidak Sentuh Isu Tarif di Awal Kepresidenan

SELASA, 21 JANUARI 2025 | 14:14 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Para pemimpin Kanada bisa bernafas lega setelah isu tarif tidak menjadi bagian dari kebijakan awal Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang baru saja dilantik hari Senin, 20 Januari 2025. 

Beberapa minggu jelang pelantikan, Trump kerap mengulangi seruannya untuk mengenakan tarif yang tinggi pada Kanada, Meksiko, dan mitra dagang lainnya.

Seorang pejabat Gedung Putih yang anonim mengatakan bahwa Trump hanya menandatangani keputusan ekskutif yang memerintahkan badan-badan federal untuk mempelajari masalah perdagangan.

Menteri Keuangan Kanada, Dominic LeBlanc mengaku senang dengan kabar tersebut. Menurutnya kedua negara akan semakin kuat jika memiliki hubungan yang saling menghormati.

"Jika mereka memutuskan untuk mencermati hubungan AS-Kanada dalam hal perdagangan, itu adalah hal yang sangat baik," ujarnya seperti dimuat Wall Street Journal.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly mengatakan mereka sangat berhati-hati tetapi yakin hubungan hubungan kerja sama dengan AS saling menguntungkan.

Danielle Smith, perdana menteri provinsi Alberta yang kaya minyak di Kanada, mengaku lega melihat bahwa hari ini Presiden Donald Trump telah memutuskan untuk tidak mengenakan tarif pada barang-barang Kanada.

“Kami menghargai pengakuan tersirat bahwa ini adalah masalah yang rumit dan sensitif dengan implikasi serius bagi pekerja Amerika dan Kanada,” kata Smith dalam sebuah posting di X.

Menurut Smith, menghindari tarif akan menyelamatkan ratusan ribu pekerjaan di Kanada dan Amerika di setiap sektor. 

“Meskipun ada berita yang menjanjikan hari ini, ancaman tarif AS masih sangat nyata,” tulisnya.

Duta Besar Kanada untuk Washington, Kristen Hillman, juga mengatakan bahwa dia senang dan sangat optimis. Dia akan kembali ke Kanada pada hari Selasa untuk memberi pengarahan kepada Kabinet.

Kanada adalah salah satu negara yang paling bergantung pada perdagangan di dunia, dan 75 persen ekspor Kanada, yang meliputi mobil dan suku cadang, dikirim ke AS.

Kanada adalah tujuan ekspor utama untuk 36 negara bagian AS.

Barang dan jasa senilai hampir 2,7 miliar dolar AS melintasi perbatasan setiap hari.

Meskipun Trump mengklaim bahwa AS tidak membutuhkan Kanada, seperempat minyak yang dikonsumsi Amerika per hari berasal dari sana.

Trump sebelumnya mengatakan ia dapat mengenakan tarif 25 persen pada Kanada dan Meksiko mulai tanggal 1 Februari.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya