Berita

Benda biru yang tetap utuh dalam kebakaran LA/Net

Dunia

Kebakaran LA, Peristiwa Alam atau Rencana Tersembunyi?

SABTU, 18 JANUARI 2025 | 08:45 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sampai saat ini, tim penyelidik tingkat federal masih mencari penyebab kebakaran besar di Los Angeles (LA), negara bagian California, Amerika Serikat (AS).

Sejumlah teori konspirasi memenuhi media sosial sebagai penyebab kebakaran yang melanda kota Altadena dan kawasan elite Pacific Palisades.

Kebakaran pertama kali dilaporkan di wilayah perbukitan dekat Santa Monica pada 2 Januari 2025. Api dipicu oleh suhu tinggi yang mencapai 37 derajat celcius dan kelembapan udara yang sangat rendah. Disebutkan bahwa angin kencang dari Santa Ana mempercepat penyebaran api.

Di hari kedua, kebakaran meluas ke sejumlah area perumahan mewah di Pacific Palisades dan Beverly Hills, membuat situasi semakin memburuk dan menjalar ke wilayah selatan Los Angeles.

Kebakaran ini menjadi peristiwa besar. Banyak pihak yang mengaitkan bencana ini dengan sejumlah konspirasi. Tak sedikit yang menyebutkan bahwa kebakaran ini bukanlah bencana alam tetapi sengaja dibuat.

Hal ini terlihat dari hidran air yang tiba-tiba kering. Petugas pemadam kebakaran melaporkan kesulitan dalam memadamkan api karena suplai air terputus.

Media sosial banyak menyebutkan bahwa kebakaran LA terkait dengan rencana LA Smart City.

"Membangun kota baru akan lebih mudah jika bangunan lama telah dihancurkan," kalimat itu beredar luas dari netizen di media sosial.

Berdasarkan dokumen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2020, smart city atau People-Smart Sustainable Cities merupakan kota inovatif yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi serta sarana lain untuk meningkatkan kualitas hidup, efisiensi operasi dan layanan perkotaan, dan daya saing.

Dikutip dari Metro, PBB sendiri belum menjadikan smart city sebagai bagian pasti dari agenda 2030. Politifact juga memberi sanggahan dengan mengatakan tidak ada bukti yang menyatakan bahwa Los Angeles atau wilayah lain di AS harus dihancurkan untuk membangun smart city.

Beberapa bulan sebelumnya, banyak perusahaan asuransi yang melakukan pembatalan ribuan polis. Ini juga dikaitkan dengan teori ini.

Selain dugaan adanya rencana LA Smart City, muncul Teori DEW, atau Directed Energy Weapon (DEW) alias serangan senjata terarah, yang bergerak cepat tanpa suara

Serangan itu diduga memiliki motif untuk mengganggu masyarakat, serta mengikis identitas nasional.

DEW juga berkaitan dengan konsep "15-minute cities" atau sebuah konsep perencanaan kota yang dirancang untuk menyediakan kebutuhan sehari-hari dalam jarak dekat.

Teori ini diperkuat setelah munculnya video di internet yang memperlihatkan sebuah objek tak dikenal terbang di langit sebelum dan selama peristiwa kebakaran.

Teori tersebut juga diperkuat dengan pemandangan yang cukup aneh, di mana ada beberapa pohon yang terlihat kokoh di antara rumah dan mobil yang terbakar hangus.

Kejanggalan lain yang melahirkan teori konspirasi DEW ini adalah adanya benda biru, seperti tong sampah, yang ternyata tetap utuh di antara semua bangunan dan mobil yang terbakar. Konon, program dari DEW tidak mengenai semua hal-hal yang berwarna biru.

Ini juga terjadi pada kebakaran Hawaii tahun lalu, di mana ada benda biru yang tidak ikut terbakar di antara puing-puing yang hangus.

Teori lain menyebutkan kebakaran LA terkait dengan program, HAARP (High-frequency Active Auroral Research).

HAARP adalah proyek yang diciptakan AS untuk memodifikasi cuaca dan menetralkan satelit. Bencana kebakaran LA konon terjadi karena dampak dari HAARP.

Disebut-sebut program ini juga dapat membombardir masyarakat dengan gelombang radio pengendali pikiran.

Teori lain menyebutkan bahwa kebakaran LA sengaja dibuat untuk melindungi Kejahatan P Diddy.

Sebagaimana diketahui, P Diddy sebelumnya telah menghadapi lebih dari 100 tuduhan pelecehan seksual, termasuk pemerkosaan dan pelecehan anak di bawah umur.

Beberapa pihak menduga adanya kebakaran besar baru-baru ini sebagai usaha untuk menghilangkan bukti-bukti kejahatannya. Para konspirator juga menyebut kebakaran LA sebagai upaya untuk menghancurkan terowongan bawah tanah di rumah P Diddy.

Sebelumnya, memang ada tuduhan bahwa tempat tinggal P Diddy menyimpan terowongan yang menghubungkan langsung ke rumah mewah Playboy. Lorong rahasia yang belum ditemukan itu diduga menyimpan banyak bukti kuat dan dapat memperburuk posisi P Diddy dalam persidangan.

Teori konspirasi terus berkembang. Penyelidik masih berupaya untuk menentukan apa yang memicu kebakaran hebat tersebut.

Di sisi lain, tidak jarang kebakaran hutan dimulai dari kecerobohan warga yang membuang puntung rokok yang masih menyala atau ada percikan api panas ke rumput kering saat menggunakan mesin untuk menebang pohon.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya