Berita

Ilustrasi/AFP

Otomotif

Banyak Pabrik Mobil Eropa dan Amerika yang Terancam Tutup Tahun Ini

JUMAT, 17 JANUARI 2025 | 09:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tahun ini ada banyak tantangan untuk pabrik mobil di Eropa dan Amerika Utara. Banyak merek yang berjuang di tengah persaingan harga, biaya-biaya, serta kapasitas yang berlebih. 

Firma riset dan konsultasi Gartner (IT.N), bahkan memprediksi kemungkinan beberapa merek akan tumbang dan menutup pabriknya di wilayah itu. 

Langkah yang perlu diambil oleh produsen mobil di dua wilayah itu adalah segera memangkas kapasitas produksi tahun ini. 

Negara-negara sedang berjuang dengan target emisi, yang membuat produsen mobil harus segera beralih ke kendaraan listrik (EV), sementara kendaraan listrik sudah didominasi oleh China. 

"Dominasi kendaraan listrik (EV) Tiongkok akan meningkat karena mereka memiliki keunggulannya dalam perangkat lunak dan elektrifikasi," kata firma tersebut, dikutip dari Reuters, Jumat 17 Januari 2025.

VP Analis Gartner Pedro Pacheco mengatakan, penutupan atau penjualan lebih mungkin terjadi di negara-negara berbiaya tinggi, di mana tekanan politik dan sosial akan diimbangi oleh meningkatnya persaingan. 

"Tekanan meningkat, meningkat dan itu akan mendorong sejumlah produsen mobil untuk mengambil keputusan yang lebih pragmatis," katanya.

In juga membuka peluang bagi merek-merek China untuk dapat membeli pabrik-pabrik yang terancam tersebut, atau membuka pabrik baru di negara-negara Eropa berbiaya rendah.

CEO pemasok mobil Jerman Bosch, (BOSH.NS), Stefan Hartung, mengatakan kekhawatirannya pada aturan target emisi CO2 Uni Eropa tahun 2025.  
 
Ia berharap,  blok tersebut harus menahan diri untuk tidak mendenda perusahaan yang gagal mencapai target.

Industri otomotif Eropa tidak lagi berada di jalur yang tepat untuk mencapai target kendaraan listrik tahun 2030 dan 2035. 

"Risikonya adalah kita akhirnya mengurangi penjualan kendaraan bermesin pembakaran untuk meningkatkan penjualan kendaraan listrik secara artifisial," kata Luc Chatel, ketua kelompok lobi mobil Prancis PFA. 

Namun begitu, Gartner mengatakan harapannya bahwa pengiriman bus, mobil, van, dan truk berat listrik akan tumbuh secara keseluruhan sebesar 17 persen pada tahun 2025. 

Gartner memperkirakan lebih dari 50 persen dari semua model kendaraan yang dipasarkan oleh produsen mobil akan menjadi kendaraan listrik pada tahun 2030.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya