Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

TikTok Segera Ditutup di AS, 170 Juta Pengguna Terancam Kehilangan Akses

KAMIS, 16 JANUARI 2025 | 12:45 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pengguna TikTok di Amerika Serikat (AS) merasa kecewa setelah mendengar bahwa ByteDance, perusahaan induk asal Tiongkok, berencana menutup aplikasi tersebut bagi 170 juta penggunanya di AS pada Minggu, 19 Januari 2025 waktu setempat.

Langkah ini merupakan respons terhadap undang-undang federal yang mewajibkan ByteDance menjual aset TikTok di AS karena kekhawatiran terkait keamanan nasional.

"TikTok memberi isyarat bahwa bendera putih itu sangat mengecewakan dan menyedihkan," kata Joonsuk Shin, 28, seorang manajer penelitian dan pembuat konten yang berbasis di New York, seperti dikutip dari Reuters, Kamis 16 Januari 2025.

Beberapa pengguna yang marah menyerukan boikot terhadap aplikasi lain seperti Instagram, Facebook, dan X, dengan harapan dapat menarik perhatian pengiklan yang sering menggunakan TikTok. Mereka juga mengajak sesama pengguna untuk menghapus akun di platform-platform tersebut secara serentak. 

"Kita semua perlu menghapus akun Facebook, X, dan Instagram kita di hari yang sama," kata seorang pengguna.

Pengguna TikTok Amber Goode, seorang kreator konten kejahatan nyata dari Colorado Springs, Colorado, mengeluh karena menunggu Mahkamah Agung membuat keputusan tentang nasib aplikasi kesayangannya tersebut.

"Mengapa mereka mempermainkan kita?" kata Goode. 

"Saya merasa pemerintah tidak mau memberi kita jawaban yang sudah mereka ketahui," ujarnya.

Kecuali Mahkamah Agung AS memutuskan untuk menunda larangan tersebut, pengguna yang mencoba membuka aplikasi TikTok pada hari Minggu akan melihat pesan yang mengarahkan mereka ke situs web dengan informasi tentang penutupan tersebut. 

Beberapa kreator konten telah mulai beralih ke platform lain seperti RedNote, aplikasi berbagi video asal Tiongkok yang semakin populer di kalangan pengguna AS menjelang larangan TikTok. 

Sementara itu, Presiden terpilih Donald Trump sedang mempertimbangkan untuk mengeluarkan perintah eksekutif guna "menyelamatkan TikTok," meskipun belum jelas apakah langkah tersebut akan berhasil mencegah larangan yang akan datang.

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

Soal Olok-olok Partai Gelora, MKD Sudah Periksa Pelapor Mardani

Jumat, 14 Maret 2025 | 05:38

Ronaldo Mundur dari Pencalonan Presiden CBF, Ini Alasannya

Jumat, 14 Maret 2025 | 05:20

12.104 Personel dan 167 Pos Disiapkan Polda Sumut untuk Pengamanan Idulfitri

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:59

Soal Penggeledahan Kantor bank bjb, Dedi Mulyadi: Ini Hikmah untuk Berbenah

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:46

Redam Keresahan Masyarakat Soal MinyaKita, Polres Tegal Lakukan Sidak

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:35

Polemik Pendaftaran Cabup Pengganti, Ini yang Dilakukan KPU Pesawaran

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:17

PHK Jelang Lebaran Modus Perusahaan Curang Hindari THR

Jumat, 14 Maret 2025 | 03:59

Dapat Tawaran Main di Luar Negeri, Shafira Ika Pilih Fokus Bela Garuda

Jumat, 14 Maret 2025 | 03:39

Mendagri Soroti Jalan Rusak dan Begal saat Rakor Kesiapan Lebaran di Lampung

Jumat, 14 Maret 2025 | 03:26

Siapkan Bantuan Hukum, Golkar Jabar Masih Sulit Komunikasi dengan Ridwan Kamil

Jumat, 14 Maret 2025 | 02:33

Selengkapnya