Berita

Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani (kedua dari kiri), dalam acara Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times di Jakarta pada Rabu 15 Januari 2025/RMOL

Bisnis

Investasi di Indonesia Terhambat Aturan Overlapping

RABU, 15 JANUARI 2025 | 15:54 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, mengakui ada banyak tantangan yang dihadapi dalam menggencarkan investasi di dalam negeri.

Dalam acara "Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times" di Jakarta pada Rabu 15 Januari 2025, Rosan mengatakan salah satu tantangan tersebut yaitu aturan hukum di Indonesia yang masih tumpang tindih.

"Rule of law kita yang paling banyak disampaikan ya, mereka kan berinvestasinya itu pasti di daerah, bukannya di Jakarta. Nah di situ banyak sekali persoalan overlapping, dari regulasi dan kebijakan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah," papar Rosan.

"Jadi kalau mereka datang bilang mau investasi, kita bilang oh persyaratannya ABCDE, tapi begitu sampai ke daerah (persyaratannya) bisa FGHIJK," tuturnya.

Menurut Kepala BKPM itu, permasalahan tersebut masih menjadi salah satu PR yang harus diatasi pemerintah dalam mencapai target investasi Rp13 ribu triliun selama lima tahun ke depan.

Selain itu, Rosan menambahkan, tantangan lainnya adalah masalah sumber daya manusia di dalam negeri yang dinilai masih kurang kompetitif.

"Ini masalah SDM kita, ini kita harus terus tingkatkan. Dengan perubahan teknologi yang begitu cepat, digital ekonomi, kita harus upskilling, reskilling kita punya kemampuan. Dengan itu kita bisa lebih produktif, lebih efisien, dan juga bisa mengikuti perkembangan zaman," jelas Rosan.

Selanjutnya, Rosan menyoroti masalah kepastian hukum yang mencakup perpajakan, hingga faktor logistik yang disebut menjadi salah satu tantangan. Di mana cost logistic Indonesia masih menjadi yang paling tinggi di ASEAN.

"Cost logistic kurang lebih itu masih 23-24 persen dari total produksi, jadi one of the highest. Jadi memang ini juga PR kita yang harus kita address," pungkasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya