Berita

Pakar ekonomi Dradjad Wibowo/Tangkapan layar

Politik

Soal Pemagaran Laut, Drajad Wibowo: Apa Iya Mau Dipakai Buat Abrasi?

RABU, 15 JANUARI 2025 | 09:07 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemagaran laut sepanjang 30,16 kilometer di pesisir utara Tangerang yang diklaim dilakukan oleh para nelayan untuk memecah ombak dan mengembangbiakkan kerang dianggap sebagian kalangan masyarakat tidak relevan.

Pakar ekonomi Dradjad Wibowo menuturkan bahwa jika aktivitas pemagaran laut itu dilakukan manusia, maka hasilnya tidak akan serapih itu, apalagi pemagaran itu mencapai 30,16 kilometer.

“Enggak mungkin masyarakat seteratur itu, kalau manusia itu relatif acak-acakan, ini relatif rapih ya, kalau rapih ya ada koordinasi,” kata Dradjad Wibowo dalam acara Top Economy di Metro TV, bertemakan Usut Pagar Laut, Siapa Takut, dikutip Rabu, 15 Januari 2025.

Dalih untuk memecah ombak untuk mencegah abrasi, menurutnya harus dibuktikan dengan baik oleh pihak-pihak yang mengklaim melakukan pemagaran laut tersebut.

“Apa iya mau dipakai abrasi? kita bisa uji,” katanya.

Ia menilai ada nilai ekonomi di dalam pembuatan pagar laut ini, dari sana bisa ditelusuri siapa pemilik pagar laut tersebut dan untuk apa melakukan itu.

“Saya rasa kalau kita bisa melihat nilai ekonomi dari ini, mudah untuk menelusuri siapa yang membuat ini. Kita bayangkan sesuatu yang tidak mudah dengan melihat itu sesuatu yang tidak murah,” ucapnya.

“Kita lihat ini suatu investasi yang besar nih, investasi yang cukup besar ini mau dipakai apa sih?” tutupnya.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya