Berita

Gedung Antam/Net

Bisnis

Tahun Ini Menjadi Sentimen Negatif bagi Emiten Pertambangan Tembaga

SENIN, 13 JANUARI 2025 | 13:33 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Tahun ini diprediksi menjadi saat-saat yang menegangkan bagi emiten pertambangan yang disebabkan oleh  dampak pelarangan ekspor konsentrat tembaga.

Dikutip dari data aplikasi IPOT, per Senin 13 Januari 2025, kinerja harga saham emiten industri pertambangan tembaga di Indonesia secara year to date (YtD) mengalami tekanan. 

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), harga sahamnya melemah 2,3 persen, dari 1.525 menjadi 1.490 atau turun 35 poin.

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), harga sahamnya 9,6 persen dari 1.615 menjadi 1.460, atau turun 155 poin.

Namun, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) justru menguat, dari 8.475 menjadi 8.625, naik 150 poin atau 1,7 persen.

Pengamat pasar modal, Lanjar Nafi, mengatakan beberapa emiten pertambangan tembaga mungkin akan mengalami penurunan perolehan pendapatan seiring pelarangan ekspor konsentrat tembaga. 

"Sementara investasi dan proses pembangunan smelter pengolahan tembaga membutuhkan waktu yang tidak sebentar," kata Lanjar, dikutip dari laman Indopremier. 

Tingginya era suku bunga akibat masih tingginya tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri. Tidak mudah bagi emiten pertambangan tembaga memperoleh pembiayaan demi pembangunan smelter.

"Baik dari perbankan dalam negeri apalagi dari perbankan asing, ini akan menjadi tantangan yang cukup berat," ujar Lanjar.

Lanjar mengatakan, hal ini akan menjadi sentimen negatif bagi emiten pertambangan tembaga pada tahun ini.

"Namun dalam jangka panjang ke depan, apabila ekosistem hilirasasi tembaga sudah terbangun dengan baik, kinerja harga saham emiten - emiten tembaga saya kira akan rebound," jelasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya