Berita

Tenaga medis saat menangani kasus Covid-19 di Indonesia

Politik

Pandemi Covid-19 Modal Pemerintah Hadapi Virus HMPV

SABTU, 11 JANUARI 2025 | 13:51 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pengalaman pandemi Covid-19 seharusnya bisa menjadi tumpuan kuat dalam menghadapi virus baru Human Metapneumovirus (HMPV) yang dikabarkan sudah masuk ke Indonesia.

Berdasarkan pengalaman menghadapi Covid-19, kolaborasi pemerintah dan stakeholder lain menjadi kunci untuk menghalau dampak buruk HMPV.

Demikian antara lain disampaikan mahasiswa doktoral Program Studi Pembangunan Universitas Sumatera Utara (USU), Sudiyatmiko Aribowo yang mengambil disertasi penelitian kebijakan penanganan Covid-19.

"Dari penelitian di Sumut, ditemukan model kebijakan keseimbangan dalam penanggulangan pandemi Covid-19 yang dirancang kompatibel dengan budaya di daerah," ujar Sudiyatmiko, Sabtu, 11 Januari 2025.

Menurutnya, implementasi model penanganan pandemi Covid-19 dapat terlihat dari keseimbangan antara kebijakan protokol kesehatan dan penanganan medis, serta kebijakan stimulus ekonomi dan bantuan sosial di sisi yang lain.

“Tentu ditopang dengan koordinasi pentahelix, yakni kolaborasi pemerintah pusat, daerah, akademisi, bisnis, masyarakat, dan media," urai sosok yang kerap disapa Miko itu.

Alumnus magister hukum UI itu menilai implementasi kebijakan Covid-19 terbilang seimbang karena ada langkah mitigasi inklusif kolaboratif dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, ia memandang model kebijakan keseimbangan seperti itu dapat diterapkan di berbagai tempat dan momentum, dengan menerapkan empat prinsip penting, yakni keseimbangan mitigasi, keseimbangan inklusif, keseimbangan kolaboratif, dan keseimbangan organisasi.

"Seperti saat ini sedang ramai jadi sorotan soal masuknya virus Human Metapneumovirus. Model kebijakan keseimbangan ini dapat dijadikan instrumen dalam penanganan. Yang penting jangan menyepelekan setiap virus yang masuk," tutup Miko.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya