Berita

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken/Net

Dunia

Menlu AS Terjebak di Tengah Krisis Politik Korsel

SENIN, 06 JANUARI 2025 | 14:14 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken ke Korea Selatan pada Minggu malam, 5 Januari 2025 terjadi di tengah aksi demo besar-besaran terhadap isu penangkapan Presiden Yoon Suk-Yeol.

Ribuan warga pada saat itu rela menerjang badai salju untuk menggelar aksi unjuk rasa. Mereka terpecah dalam dua kubu yakni mendukung dan menentang surat perintah penangkapan Yoon atas kegagalan darurat militer Desember lalu.

Blinken dijadwalkan menggelar pertemuan dengan Menlu Korea Cho Tae-yul pada Senin, 6 Januari 2025, hari yang sama dengan berakhirnya surat perintah penangkapan Yoon.

Jelang akhir masa jabatan Presiden Joe Biden, Blinken mengemban tugas meyakinkan mitra mereka di Korea Selatan dengan hati-hati untuk memastikan keberlanjutan hubungan kerja sama mereka.

Pasalnya sebelum Presiden Yoon terpojok, ia adalah pemimpin yang disukai Biden karena arah kebijakannya yang sejalan dengan Washington.

Ini kemungkinan akan menjadi perjalanan terakhir Blinken sebagai menteri luar negeri sebelum pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump.

Mantan perwira intelijen AS, Sydney Seiler menilai Blinken mungkin menghadapi beberapa kritik dari politikus kiri Korea Selatan selama kunjungan tersebut, tetapi ia harus mampu mengatasi krisis politik.

"Blinken terutama akan berusaha untuk tetap fokus pada tantangan seperti Tiongkok dan Korea Utara," ujarnya, seperti dimuat AFP.

Departemen Luar Negeri tidak secara langsung menyebutkan krisis politik tersebut, tetapi menyebut Blinken akan berusaha untuk menjaga kerja sama trilateral dengan Jepang, yang mencakup peningkatan pembagian informasi intelijen tentang Korea Utara.

Kunjungan Blinken terjadi pada saat kedua negara tengah mengalami perubahan, dengan Trump kembali ke Gedung Putih pada 20 Januari.

Paradoksnya, sementara Biden bekerja sama erat dengan Yoon yang konservatif, Trump selama masa jabatan pertamanya menikmati hubungan yang hangat dengan presiden Moon Jae-in, yang juga dekat dengan Korea Utara.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata Punya Harta Rp38 Miliar

Sabtu, 08 Februari 2025 | 11:26

Harga Minyak Melonjak, Sanksi AS ke Iran Picu Gejolak Pasar Global

Sabtu, 08 Februari 2025 | 11:01

Ditetapkan Jadi Tersangka, Ini Peran Dirjen Kemenkeu Isa di Kasus Korupsi Jiwasraya

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:44

Hujan Deras Sabtu Dini Hari, 16 RT dan 4 Ruas Jalan di Jakbar Terendam Banjir

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:20

Harga Emas Antam Dibanderol Rp1,66 Juta per Gram Hari Ini

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:11

Rocky Gerung: Bahlil Bersalah Membuat Dua Orang Meninggal Dunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:51

PHK Massal Dimulai Senin, Ribuan Karyawan Meta Bakal Terima Paket Pesangon

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:38

Partai Golkar Hari Ini Gelar Rakernas, Dibuka Bahlil

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:36

Permintaan Aset Safe-Haven Meningkat, Harga Emas Terdongkrak

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:28

Bahlil Kalkulasi Subsidi LPG 3 Kg Tak Tepat Sasaran hingga Rp 26 Triliun

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:17

Selengkapnya