Berita

Ilustrasi/Istimewa

Politik

Wacana Libur Penuh Selama Ramadan, Begini Pandangan Gus Hilmy

SENIN, 06 JANUARI 2025 | 03:58 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Wacana tentang usulan libur penuh selama bulan Ramadan yang diajukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Pro dan kontra muncul terkait kebijakan tersebut, namun bagi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Yogyakarta, Dr. H. Hilmy Muhammad, hal tersebut adalah masukan penting yang perlu dipertimbangkan pemerintah.

Menurut Gus Hilmy, sapaan akrabnya, pro dan kontra dalam setiap kebijakan adalah hal yang biasa.

“Setiap kebijakan pasti memunculkan kedua sisi itu. Harus dihormati sebagai masukan bagi Kemenag dalam membuat keputusan. Kebijakan ini bagus dan perlu disambut baik karena mengajarkan esensi puasa kepada siswa,” ujar Gus Hilmy, diwartakan RMOLJatim, Minggu, 5 Januari 2025.

Gus Hilmy menilai bahwa memberikan waktu penuh selama satu bulan untuk pendidikan karakter dan spiritual anak sangat berharga.

“Dalam setahun, dalam 12 bulan, mari kita berikan satu bulan penuh untuk menebalkan spiritual dan karakter anak. Anda punya selusin, diminta satu enggak papa, kan? Itu pun untuk kepentingan anak-anak,” jelasnya.

Namun, ia mengakui bahwa kebijakan ini mungkin lebih mudah diterima oleh pesantren dan masyarakat di desa, sementara di perkotaan, terdapat dilema.

“Di perkotaan, ini dilematis. Satu sisi ini kesempatan bagi keluarga dan pendidikan karakter anak, di sisi lain, orang tua khawatir tidak bisa mengawasi anaknya karena kesibukan. Tapi sekali lagi, sebulan saja dari 12 bulan untuk bersama anak,” tambahnya.

Gus Hilmy menyarankan agar kebijakan ini sebaiknya bersifat sunnah muakkad atau anjuran penting yang diterapkan di sekolah. Ia juga mengusulkan solusi berupa program sekolah pesantren, seperti yang dilakukan pada era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

“Prinsipnya mengalihkan pembelajaran yang semula diajarkan dalam mata pelajaran, pada bulan Ramadan diselenggarakan sekolah pesantren. Di masa Gus Dur dulu kan begitu. Di samping itu, siswa diberi tugas catatan kecil harian yang diserahkan kepada guru besok harinya,” jelas Katib Syuriyah PBNU ini.

Menurut Gus Hilmy, metode pengajaran di pesantren telah terbukti efektif dalam membentuk karakter anak. “Di pesantren tidak hanya diajari, tapi juga dibimbing dan diberi contoh langsung. Tidak hanya diomongi, tapi juga dilakoni atau dipraktikkan,” ujarnya.

Selain itu, Gus Hilmy menilai bahwa libur Ramadan juga memberi kesempatan bagi para guru untuk meningkatkan ibadah mereka. Ia mengusulkan agar sekolah mendorong orang tua untuk memondokkan anak-anak mereka selama Ramadan, memberikan alternatif pesantren yang dapat memperkaya pengalaman dan karakter anak.

“Di pesantren, siswa akan dikenalkan dengan cross cultural understanding atau memahami perbedaan budaya dan latar belakang santri lain, yang memungkinkannya lebih toleran dan mampu beradaptasi terhadap perbedaan,” ungkap Gus Hilmy.

Sebagai alternatif, Gus Hilmy juga menyarankan agar siswa diberi tugas praktikum mandiri atau kelompok sebagai pengganti kegiatan belajar mengajar harian. “Jadi tetap tidak masuk setiap hari. Bisa tugas dari guru mata pelajaran maupun guru ekstrakurikuler untuk menambah kreativitas anak,” tutupnya.

Dengan pandangan yang seimbang ini, Gus Hilmy berharap kebijakan mengenai libur Ramadan dapat diambil dengan bijak, dengan tetap memperhatikan kebutuhan anak, orang tua, serta dunia pendidikan secara keseluruhan.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya