Berita

Wakil Ketua DPD PDIP Sumut Bidang Kaderisasi dan Idiologi, Samulya Surya Indra/RMOL

Nusantara

PDIP Sumut Nyatakan Perlawanan jika KPK Jadi Alat Penguasa

MINGGU, 29 DESEMBER 2024 | 16:04 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

PDIP Sumatera Utara menyatakan perlawanan jika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dijadikan alat penguasa untuk kepentingan politik. Hal itu mereka sampaikan berkaitan dengan kasus yang menjerat Hasto Kristiyanto di lembaga anti rasuah itu.

"Secara kasat mata kita liat itukan prosesnya yang uda lama kan, bisa dikatakan bila secara esensi kalau kita liat kasusnya kan soal suap yang biasa. Kan karena dugaan kita ini kita sebut kriminalisasi dan tau sendiri ini soal apa, 2024 adalah tahun politik banyak kejadian aneh terjadi diberbagai partai," kata Wakil Ketua DPD PDIP Sumut Bidang Kaderisasi dan Idiologi, Samulya Surya Indra, Sabtu, 28 Desember 2024.

PDIP beranggapan masalah yang menjerat Hasto adalah persoalan yang bolak balik diungkit. Puncaknya sebut Samulya penetapan Hasto sebagai tersangka usai PDIP mengumumkan pemecatan Jokowi dan keluarga. 


"Ini uda berulang kali, bolak balik yang diangkat lagi berulang ulang. Setelah kita keluarkan pemecatan (Jokowi dan keluarga) semakin meninggi tensinya," kata Samulya. 

Jika ingin memberantas korupsi, mestinya KPK lanjut Samulya bisa mendalami kasus besar seperti dugaan korupsi dana bantuan Bank Indonesia. Atau persoalan korupsi yang merugikan uang negara hingga triliunan. 

PDIP menganggap KPK telah masuk dalam lingkup kekuasaan apalagi penetapan Hasto dilakukan oleh jajaran KPK yang baru diangkat. 

"Padahal banyak kasus korupsi seperti CSR BI, macam macam mana yang mau jadi prioritas. Dan kita tahu sendiri pada masa kapan orang yang di KPK ini diangkat dan ini semua patut diduga sebagai kriminalisasi terhadap PDIP," lanjut Samulya. 

Kepada KPK, PDI Perjuangan Sumut pun meminta agar kembali kepada tugas dan tanggung jawabnya. 

"Fokus kepada keadilan jangan menjadi alat politik. Fokus lah kepada badan ad hoc untuk memberantas korupsi untuk Indonesia lebih baik ke depannya," tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya