Berita

Para peserta penari keberatan atas gagalnya acara "Semarang Economy Creative" (SEM) di Taman Indonesia Kaya membuat laporan ke Polda Jawa Tengah, Kamis 26 Desember 2024/RMOLJateng

Nusantara

Kecewa Diabaikan Panitia Lomba, Perwakilan Penari Lapor Polisi

KAMIS, 26 DESEMBER 2024 | 19:30 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Batalnya tampil sejumlah penari dalam acara "Semarang Economy Creative (SEC)", yang seharusnya digelar 20-22 Desember, berbuntut panjang. Bahkan kini kasusnya dilimpahkan ke Mapolda Jawa Tengah.

Fandy Susilo Wibowo (30) mewakili para peserta penari, ketika membuat laporan ke polisi, mengaku kecewa dan memilih melakukan proses hukum. Apalagi mediasi juga tak kunjung terlaksana. 

Namun, meski sudah membuat laporan ke Polda Jateng, pihak korban tetap akan menunggu itikad baik dari penyelenggara jika bersedia bertemu untuk mediasi. 


"Jumat sampai sekarang belum ada itikad baik dari panitia sehingga kita laporkan. Kasus ini akan kita laporkan ke polisi. Ada 35 kelompok tari berisi 178 penari yang tidak terima dengan apa yang terjadi," ucap Fandy, dikutip RMOLJateng, Kamis 26 Desember 2024. 

Atas tak jadi digelarnya acara itu, para peserta penari dirugikan karena setiap orang dalam mengikuti acara mesti mengeluarkan biaya sendiri. Para peserta rata-rata harus keluar biaya Rp200-300 ribu. 

Jumlah itu digunakan untuk melakukan pendaftaran sebesar Rp100 ribu per tim dan perias. Selain itu, ada pula, peserta dari luar kota yang datang jauh-jauh dengan biaya sendiri. 

"Kerugian per kelompok itu sudah diwajibkan membayar Rp100 ribu. Yang membuat kami sakit hati itu rias dan properti dan juga karena teman-teman luar kota sudah jauh-jauh datang dengan menggunakan bus," papar Fandy. 

Banyaknya peserta yang telah mendaftar bahkan termasuk dari luar kota, tak lain atas informasi dari panitia penyelenggara yang awalnya menginformasikan bahwa acara tersebut merupakan lomba tingkat Provinsi. 

"Tingkat lombanya kan Provinsi, penari-penari yang datang dari berbagai daerah. Kita tahapan pembuatan laporan dan sekaligus sambil diproses kami juga menunggu itikad baik dari panitia jika bisa bermediasi," terang Fandy. 

"Dari kami akan mengajukan tuntutan bisa dalam bentuk materi dan keberatan. Kita merasa dirugikan karena event yang akan kami ikuti itu mengatasnamakan piala gubernur. Sehingga otomatis ketika mendapat informasi, kami percaya," tambahnya. 

Setelah lomba, panitia juga menjanjikan akan mengganti biaya yang telah dikeluarkan peserta. Tetapi, peserta di dalam group, kemudian mulai merasa curiga hal itu adalah penipuan karena sampai dengan satu hari pelaksanaan lomba tidak ada informasi apapun. 

"Curiga itu penipuan dari group. Kok kita memperoleh informasi kok sampai kurang satu hari dekat pelaksanaan belum ada informasi apa-apa," jelasnya. 

"Kemudian ada WA dari panitia yang ditujukan ke Ibu Ketua Panitia agar bertanggung jawab. Nah, kemudian tentu kami terkejut. Kami dijanjikan penggantian biaya keikutsertaan di dalam lomba. Namun, tidak ada penjelasan pasti berapa yang mendapatkan ganti," keluh Fandy.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya