Berita

Presiden Prabowo Subianto/RMOL

Politik

LSI Denny JA:

Mayoritas Program Prabowo Disukai Rakyat, Kecuali Wacana Ini

KAMIS, 26 DESEMBER 2024 | 12:53 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

LSI Denny JA merilis hasil riset terkait sentimen publik kepada pemerintahan Prabowo Subianto.

Riset ini dilakukan sebelum 100 hari pemerintahan Prabowo. Pasalnya, banyak performa Prabowo yang mengesankan publik.

“Pidato publiknya atas banyak isu, dan peringatannya kepada koruptor meyakinkan pendukung utamanya bahwa Prabowo tak hanya potensial menjadi strong leader yang memajukan ekonomi, tapi juga potensial tampil menjadi pemimpin dari Asia yang kuat. Ia berpotensi dikenang sebagaimana Bung Karno, Deng Xiaoping, Mahathir Mohamad, atau Lee Kuan Yew,” tulis LSI Denny JA dalam keterangan yang diterima redaksi, Kamis, 26 Desember 2024.

Prabowo yang memiliki misi Asta Cita dengan program makan bergizi gratis yang menjadi andalan dianggap sukses meraih simpati publik.

Menurut LSI Denny JA, dalam tahun pertamanya sebagai pemimpin, Prabowo Subianto meluncurkan banyak program utama yang menyasar sektor-sektor strategis, dari kesehatan hingga politik.

“Program-program ini dihadirkan untuk menjawab tantangan bangsa sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Terkait itu, LSI Denny JA melakukan analisis terhadap opini publik dengan menggunakan pendekatan berbasis teknologi.

“Riset ini membatasi hanya pada delapan isu saja, di bidang kesehatan, pertanian, pendidikan, ekonomi, kesejahteraan, tenaga kerja, sosial, dan politik,” bebernya.

Metodologi riset yang digunakan ialah pendekatan analisis isi komputasional.  Metode ini mampu mendeteksi topik dan sentimen publik berdasarkan kata kunci spesifik terkait setiap program.

“Data diolah menggunakan aplikasi “LSI INTERNET,” sebuah inovasi teknologi LSI Denny JA, alat analisis yang dirancang untuk menggali opini publik di ruang digital. Dalam penilaian sentimen, dipilih sentimen positif dan sentimen negatif saja. Yang netral tak disertakan,” jelasnya lagi.

Penelitian dilakukan selama satu bulan, dari 20 November hingga 20 Desember 2024. Sumber data berasal dari informasi dikumpulkan dari platform digital, termasuk: media sosial (Twitter, TikTok, Facebook), media online (news, blogs, videos, web), forum diskusi, dan podcast.

Berikut hasil riset LSI Denny JA dari setiap program:

1.    Kesehatan Ibu Hamil

Program: Perbaikan kesehatan ibu hamil dan menyusui melalui bantuan gizi.

Frekuensi Percakapan: 2.505

Sentimen:
Positif: 53,7 persen
Negatif: 46,3 persen

Analisis:
Program ini diapresiasi karena menyasar kelompok rentan, yaitu ibu hamil dan anak. Namun, kritik muncul terkait realisasi di lapangan, terutama di daerah terpencil.

2.    Pertanian

Program: Target swasembada pangan dengan mencetak sawah 4 juta hektare dalam 3-4 tahun.

Frekuensi Percakapan: 7.922

Sentimen:
Positif: 70,0 persen
Negatif: 30,0 persen

Analisis:
Publik optimistis dengan potensi program ini untuk meningkatkan ketahanan pangan. Namun, skeptisisme tetap ada terkait efisiensi anggaran dan target yang ambisius.

3.    Pendidikan
Program: Alokasi anggaran besar untuk kesejahteraan guru dan rehabilitasi sekolah.

Frekuensi Percakapan: 17.925

Sentimen:
Positif: 71,6 persen
Negatif: 28,4 persen

Analisis:
Dukungan kuat muncul dari masyarakat, khususnya terkait kesejahteraan guru. Tantangan utamanya adalah memastikan distribusi anggaran yang adil.

4.    Pertumbuhan Ekonomi

Program: Target pertumbuhan ekonomi 8 persen melalui tujuh sektor utama, termasuk transisi energi hijau.

Frekuensi Percakapan: 8.002

Sentimen:
Positif: 58,0 persen
Negatif: 42,0 persen

Analisis:
Transisi energi hijau menjadi sorotan positif. Namun, sebagian masyarakat skeptis terhadap realisasi target pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

5.    Stunting

Program: Penurunan prevalensi stunting dengan program makan bergizi gratis berbasis pangan lokal.

Frekuensi Percakapan: 2.264

Sentimen:
Positif: 52,7 persen
Negatif: 47,3 persen

Analisis:
Publik menyambut baik fokus pemerintah pada masalah stunting. Tantangan utamanya adalah distribusi program yang merata hingga daerah terpencil.

6.    Perumahan

Program: Penyediaan 3 juta rumah, termasuk 2 juta rumah di desa melalui UMKM lokal.

Frekuensi Percakapan: 4.190

Sentimen:
Positif: 53,7 persen
Negatif: 46,3 persen

Analisis:
Program ini dianggap sebagai langkah maju untuk mengatasi perumahan bagi masyarakat miskin. Kritik muncul terkait pendanaan dan waktu realisasi.

7.    Tenaga Kerja

Program: Kenaikan upah minimum nasional (UMN) sebesar 6,5 persen pada 2025.

Frekuensi Percakapan: 5.248

Sentimen:
Positif: 52,6 persen
Negatif: 47,4 persen

Analisis:
Pekerja menyambut kenaikan UMN ini dengan baik, sementara pengusaha khawatir dampaknya pada daya saing.

8.    Politik

Program: Wacana pemilihan kepala daerah melalui DPRD untuk efisiensi biaya.

Frekuensi Percakapan: 1.629

Sentimen:
Positif: 23,7 persen
Negatif: 76,3 persen

Analisis:
Program ini mendapat kritik tajam dari publik yang khawatir akan melemahkan demokrasi dan meningkatkan risiko korupsi.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya