Berita

Ancol/RMOL

Bisnis

Manajemen Ancol Harap Pemerintah Dorong Perputaran Ekonomi Lebih Besar Lagi

RABU, 25 DESEMBER 2024 | 08:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen per 1 Januari 2025 akan berpengaruh ke berbagai industri, salah satunya sektor pariwisata seperti Ancol.

Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) Winarto dalam paparannya di public expose, keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) baru-baru ini.  

"PPN 12 persen, kalau dibilang efek pasti berefek ya. Jangankan PPN, Pilkada berefek, Pilpres berefek, politik berefek, jadi pasti selalu ada efek," katanya di Jakarta, dikutip Rabu 255 Desember 2024. 

Namun demikian, menurutnya yang terpenting adalah pemerintah bisa mengimplementasikan kenaikan PPN tersebut untuk membangun ekonomi masyarakat dan memperkuat daya beli semua kalangan.

"Apabila ekonomi berputar (masyarakat membelanjakan uangnya), maka Ancol akan ikut tumbuh. Jadi harapannya dari Ancol adalah pemerintah dapat mendorong perputaran ekonomi menjadi lebih besar," katanya. 

Hingga September 2024, pantai Ancol menjadi wahana favorit pengunjung dengan capaian 7,5 juta orang. Disusul Dufan sebanyak 1,6 juta pengunjung.

Winarto mengatakan, Ancol akan melakukan berbagai inovasi di tahun 2025, seperti renovasi cottage, penerapan sentral parkir, penyediaan depo MRT serta dynamic pricing strategy. 

Ancol juga telah menyiapkan (alat produksi baru) robot yang didatangkan dari Amerika dan China. 

Winarno mengakui, tahun ini pihaknya menghadapi banyak sekali tantangan industri. Ini terlihat dari kinerja perusahaan. Angka kunjungan wisatawan tidak sebaik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Namun, PJAA mampu mencatatkan laba bersih Rp100 miliar hingga September 2024.

Jelang menutup 2024, PJAA tetap optimis dapat meningkatkan pendapatan seiring dengan musim liburan Natal dan Tahun Baru.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya