Berita

Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto/RMOL

Hukum

IPW Soroti Sumber Duit Suap Harun Masiku: Kenapa Hasto Ikut Biayai?

RABU, 25 DESEMBER 2024 | 00:28 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Indonesia Police Watch (IPW) mengapresiasi keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang resmi menetapkan tersangka Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dalam kasus buronan Harun Masiku. 

"Berdasarkan analisis IPW, bersamaan dengan penetapan Harun Masiku sebagai tersangka, sejatinya KPK sudah memiliki dua alat bukti untuk menjerat Hasto," kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso kepada RMOL, Rabu 25 Desember 2024.

IPW melihat penetapan tersangka Hasto sengaja menunggu Presiden ke-7 RI Joko Widodo lengser terlebih dahulu, guna menghindari adanya kesan politis. 


Namun Fakta menarik yang harus diungkap KPK, dan dijelaskan kepada publik, menurut Sugeng, adalah soal uang suap yang ternyata bukan bersumber dari Harun Masiku, melainkan uang Hasto.

Padahal tujuan uang suap kepada Wahyu Setiawan yang saat itu berstatus Komisioner KPU untuk kepentingan meloloskan Harun Masiku yang berasal dari Sulawesi Selatan agar menjadi calon PAW anggota DPR RI dari Sumatera Selatan.

"Mengapa Hasto yang membiayai sebagian untuk kepentingan pribadi Harun Masiku. Bagaimana historical background yang logis, ini yang harus dijelaskan KPK," kata Sugeng.

Sebagaimana kronologis yang dijelaskan Ketua KPK, Setyo Budiyanto, perbuatan Hasto bersama-sama Harun Masiku dan kawan-kawan dalam memberi suap kepada Wahyu Setiawan dan Agus Setiani, bermula tatkala Hasto menempatkan Harun Masiku pada Dapil I Sumsel, padahal berasal dari Sulsel, tepatnya dari Toraja. 

Dalam proses pemilihan legislatif tahun 2019, Harun Masiku mendapatkan suara 5.878 suara. Angka itu jauh di bawah Rizky Aprilia, caleg PDIP lainnya yang mendapatkan  44.402 suara. 

Seharusnya Rizky Aprilia yang meraih kursi DPR menggantikan caleg PDIP Nazaruddin Kiemas yang meninggal dunia. 

Namun Hasto secara aktif melakukan upaya menggagalkan  Rizky sebagai caleg DPR terpilih. Dia membuat sejumlah langkah agar posisi Nazaruddin dapat digantikan oleh Harun Masiku. 

Namun upaya Hasto gagal sehingga berujung terjadinya penyuapan kepada Wahyu Setiawan sebesar Rp1,5 miliar terdiri 19 ribu Dolar Singapura, 38.350 Dolar Singapura dan Rp600 juta, dimana sebagian sumber uangnya berasal dari kocek Hasto.

"Dengan fakta hukum yang disampaikan Ketua KPK, IPW meyakini, penetapan tersangka terhadap Hasto murni penegakan hukum, lantaran bukti yang dimiliki oleh komisi anti rasuah itu telah lebih terang dari cahaya," pungkas Sugeng.




Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya