Berita

Kepala Kantor Imigrasi I Non TPI Bogor, Ruhiyat M. Tolib/RMOLJabar

Nusantara

Ratusan WNA di Bogor Dideportasi

Mayoritas Asal Timur Tengah
SELASA, 24 DESEMBER 2024 | 06:27 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor mencatat 199 Warga Negara Asing (WNA) yang tinggal di wilayah Bogor dideportasi lantaran dokumen keimigrasiannya palsu atau tidak memiliki visa, serta sudah habis masa tinggal. 

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor, Ruhiyat M. Tolib mengatakan, para imigran yang tinggal di Bogor umumnya WNA asal Timur Tengah, seperti Yaman dan Arab Saudi. Mereka datang ke Indonesia dengan alasan bisnis. 

"Jadi ketika kita tanya tujuan datang ke Bogor ini beralasan untuk bisnis dan ada juga untuk wisata. Rata-rata mereka tinggal di wilayah Puncak, Cisarua, Bogor," kata Ruhiyat kepada wartawan, Senin 23 Desember 2024. 


Ruhiyat juga memaparkan hasil kinerja lainnya selama 2024 ini, di antaranya penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan mitra strategis, seperti PKS dengan Pimpasa, MPP Kabupaten Bogor, IPB University, Dukcapil, SLB Kota Bogor, dan Meqari-Qontak.

Bukan itu saja, Ruhiyat juga telah menolak 215 permohonan paspor karena terindikasi akan bekerja ke luar negeri secara non prosedural dan antisipasi tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Non prosedural yang dimaksud adalah pemohon paspor berencana bekerja di luar negeri tanpa dokumen izin kerja yang jelas. 

"Peran imigrasi untuk mencegah TPPO adalah melakukan wawancara mendalam kepada setiap pihak yang mengajukan pembuatan paspor," kata Ruhiyat dikutip dari Kantor Berita RMOLJabar.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya