Berita

Rapat Koordinasi Swasembada Pangan Provinsi Lampung di Balai Keratun, Komplek Dinas Kantor Gubernur, Rabu 18 Desember 2024/istimewa

Nusantara

Produksi Padi di Lampung Meningkat 4 Tahun Terakhir

KAMIS, 19 DESEMBER 2024 | 05:59 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pemerintah Provinsi Lampung terus menyiapkan diri dalam mendukung program pemerintah mewujudkan swasembada pangan nasional yang dipercepat menjadi pada 2027.

Kesiapan ini dilakukan dengan menggelar Rapat Koordinasi Swasembada Pangan Provinsi Lampung di Balai Keratun, Komplek Dinas Kantor Gubernur, Rabu 18 Desember 2024.

Pj Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fredy memaparkan, kondisi produksi padi selama 4 tahun terakhir mengalami peningkatan pada 2021-2024. Dengan capaian 489.573 Ha (2021), 518.256 Ha (2022), 530.108 Ha (2023), dan 531.616 Ha (2024).


Sedangkan capaian produktivitas juga mengalami peningkatan dari 50,77 Ku/Ha (2021) menjadi 51,87 Ku/Ha (2022), lalu 52,03 Ku/Ha (2023), dan pada 2024 ini diperkirakan mengalami penurunan menjadi 51,37 Ku/Ha karena dampak kekeringan.

Fredy mengatakan, program ini sesuai dengan yang termuat pada Asta Cita yang salah satunya adalah Mendorong Kemandirian Bangsa melalui Swasembada Pangan, Energi, Air dan Ekonomi.

Ia juga menyampaikan bahwa peningkatan produksi padi selalu dihadapkan pada beberapa tantangan dalam pembangunan pertanian. Antara lain perubahan iklim, kondisi perekonomian global, gejolak harga pangan, bencana alam, peningkatan jumlah penduduk, aspek distribusi dan alih fungsi lahan.

Di sisi lain, capaian produksi gabah pada 2024 bila dibandingkan 2023 terjadi penurunan, meskipun luas panen lebih tinggi dibanding 2023.

Perkiraan produksi gabah hingga Desember 2024 mencapai 2.731.226 ton GKG atau turun 26.672 ton GKG dibandingkan 2023 yang mencapai 2.757.898 ton GKG.

Fredy menyebut bahwa dengan luas panen pada 2024 diperkirakan mencapai 531.617 Ha sedangkan pada 2023 mencapai 530.108 Ha yang disebabkan adanya kekeringan di bulan Agustus–September 2024 lalu.

Berdasarkan data ATR/BPN, potensi lahan sawah 2024 di Provinsi Lampung terjadi penurunan, dari 361.699 Ha menjadi 337.285 Ha.

Ferdy menekankan bahwa Pemprov Lampung akan melakukan upaya-upaya untuk mencapai target tanam sesuai ketetapan yang telah ada maupun tambahan tanam yang telah ditarget oleh pemerintah pusat dengan harapan adanya dukungan perbaikan-perbaikan.

"Terutama dalam penyediaan ketersediaan air, selain penyediaan benih sesuai tepat waktu, jumlah, mutu, harga, tempat dan jenis," ujarnya.

Dalam rangka mencapai swasembada pangan, tahun depan Provinsi Lampung diberi target sebesar 1.034.205 Ha yaitu dari pertanaman reguler seluas 849.384 Ha dan dari optimalisasi lahan dan cetak sawah seluas 184.821 Ha. Target tersebut meningkat tajam dari target sebelumnya 623.899 Ha atau meningkat 136,14 persen.  

Fredy menegaskan bahwa untuk mencapai hal tersebut diperlukan usaha yang luar biasa, karena dari lahan baku 337.285 Ha maka berarti IP yang harus dicapai sebesar 2,52 dari IP awal 1,8.

Ia menyampaikan bahwa beberapa hal tersebut dapat dicapai melalui penyediaan air sepanjang tahun, untuk itu perlu penyediaan air yang cukup, perbaikan irigasi baik jaringan, bendungan, pintu-pintu air, pompa air, irigasi perpompaan, sumur tadah dalam, embung dan lain-lain.

Selanjutnya, penyediaan pupuk yang mencukupi untuk luasan tersebut, penyediaan benih, alat dan mesin pertanian baik pra panen (traktor) maupun pasca panen combine harvester serta pengering dan penggilingan padi serta pembinaan/pengawalan pendampingan di lapangan.

Fredy berharap rakor ini dapat menciptakan gagasan-gagasan aktif dalam mendukung swasembada pangan di Indonesia khususnya di Provinsi Lampung.

"Untuk itu diperlukan koordinasi dan sinergitas semua stakeholder agar tercapai apa yang dicita-citakan yaitu Swasembada Pangan," pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya