Presiden Prabowo tiba di Mesir (Foto: tangkapan layar)
Presiden Prabowo tiba di Mesir (Foto: tangkapan layar)
KESURAMAN seakan tak ada habisnya menjelang rilis keputusan suku bunga Bank Sentral AS, The Fed. Kinerja merah sejumlah besar mata uang dunia kembali berlanjut di sesi pertengahan pekan ini, Rabu 18 Desember 2024. Sikap menunggu rilis keputusan The Fed, kali ini berkombinasi dengan sejumlah sentimen regional yang tak terlalu signifikan.
Laporan dari Asia kali ini datang dari Jepang di mana negeri Matahari Terbit itu merilis kinerja ekspor impor untuk November lalu. Kinerja ekspor dilaporkan tumbuh 3,8 persen atau jauh melampaui ekspektasi pasar yang sebesar 2,8 persen. Namun laporan positif ini langsung terpupus oleh kinerja impor yang dilaporkan menurun tajam 3,8 persen dibanding ekspektasi pasar yang memperkirakan tumbuh 1 persen.
Sentimen secara keseluruhan akhirnya kembali menatap pesimisme, namun beruntungnya pola gerak mata uang Asia masih mampu terhindar dari kemerosotan curam. Pantauan lebih jauh memperlihatkan, nilai tukar mata uang Asia yang masih bertahan di rentang pelemahan sempit hingga sesi sore ini.
Gerak mata uang utama dunia yang masih bergulat di level terlemahnya, memaksa mata uang Asia kembali terjerembab dalam tekanan jual. Situasi tak jauh berbeda juga mendera Rupiah, kinerja kurang bersahabat kembali hinggap setelah sempat mencoba membuka sesi pagi dengan gerak menguat tipis.
Rupiah kemudian terpantau konsisten menjejak zona pelemahan hingga sesi perdagangan sore ini berlangsung. Hingga ulasan ini disunting, Rupiah terpantau diperdagangkan di kisaran Rp16.085 per Dolar AS atau merosot 0,16 persen. Rupiah tercatat sempat mencetak titik terlemahnya di kisaran Rp16.119 per Dolar AS, di mana hal Ini sekaligus mencerminkan kian kukuhnya Rupiah menginjak level psikologis nya di Rp16.000-an per Dolar.
Laporan dari domestik kali ini datang dari aktivitas Presiden Prabowo Subianto yang menggelar kunjungan ke Mesir, negeri yang terkenal dengan sejarah kebesaran Firaun, untuk menghadiri KTT-D8.
Namun kinerja Rupiah secara keseluruhan masih belum lepas dari tekanan jual, sebagaimana mendera sebagian besar mata uang Asia. Pantauan lebih rinci menunjukkan, mata uang Asia yang sore ini hanya menyisakan Peso Filipina yang masih mencoba menjangkau zona penguatan sangat tipis namun terlalu rentan untuk beralih ke zona pelemahan. Sedangkan mata uang Baht Thailand mengalami pelemahan tertajam di Asia dengan merosot hingga kisaran 0,38 persen.
Sentimen dari sikap menunggu investor pada keputusan The Fed, kali ini benar-benar menyiksa mata uang Asia lebih parah.