Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Banyak Nasabah Kena Tipu, HSBC Australia Digugat ASIC

SENIN, 16 DESEMBER 2024 | 14:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Salah satu bank terbesar di dunia cabang Australia dituntut karena diduga gagal melindungi nasabah dari penipuan.

Dikutip dari 9News, Senin 16 Desember 2024, HSBC Australia dituntut oleh Komisi Sekuritas dan Investasi Australia (ASIC) dalam kasus penting atas klaim bahwa bank tersebut tidak secara memadai melindungi nasabahnya dari penipuan jutaan Dolar Australia.

"Ini adalah kasus pertama yang ditangani ASIC. Kami menduga kegagalan HSBC bersifat meluas dan sistemik," kata wakil ketua ASIC Sarah Court.


Dokumen yang diajukan di Pengadilan Federal menunjukkan bahwa  ASIC menuduh HSBC Australia tidak memiliki kontrol yang memadai untuk mencegah dan mendeteksi pembayaran tidak sah.

Pengawas perusahaan juga menuduh bank tersebut gagal menyelidiki dengan benar laporan nasabah tentang pembayaran palsu atau memulihkan layanan perbankan tepat waktu. 

ASIC mengatakan ada peningkatan laporan penipuan oleh HSBC Australia sekitar pertengahan tahun 2023 setelah penipu mulai memperoleh akses ke akun dengan menyamar sebagai staf bank.

"Ada 950 laporan transaksi tidak sah antara Januari 2020 dan Agustus 2024, dengan total kerugian pelanggan sekitar 23 juta Dolar Australia," menurut ASIC.

ASIC menuding sekitar 16 juta Dolar Australia dari kerugian ini terjadi antara Oktober 2023 dan Maret 2024.

Court mengatakan banyak dari penipuan ini menargetkan pelanggan melalui pesan teks atau email.

"Kami menduga kegagalan HSBC Australia bersifat meluas dan sistemik, dan bank tersebut gagal melindungi nasabahnya," ujarnya.

"Kami menduga bahwa setidaknya sejak Januari 2023, HSBC Australia menyadari adanya risiko terjadinya transaksi tidak sah dan adanya celah dalam pengendalian penipuan mereka," tambah Court.

Hal ini, katanya, mengakibatkan beberapa pelanggan tertipu hingga 90.000 Dolar Australia atau lebih.

Dalam tanggapannya HSBC Australia mengatakan bahwa melindungi nasabah adalah prioritas utama perusahaan.

"Kami sedang mempertimbangkan masalah yang diangkat dan akan terus bekerja sama dan bekerja secara konstruktif dengan ASIC," kata seorang juru bicara.

"Kami terus melakukan investasi signifikan dalam pencegahan, deteksi, dan respons terhadap penipuan dan kecurangan," ujarnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya