Berita

Ketua Harian DPP Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) JAYA, Anan Wijaya/Ist

Nusantara

Menuju Indonesia Emas 2024

GRIB Jaya Sodorkan Rekomendasi ke Prabowo soal Pemerataan Pendidikan dan Kesehatan

MINGGU, 15 DESEMBER 2024 | 14:05 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang fokus dalam pemerataan pendidikan dan kesehatan dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045 akan mampu menciptakan generasi-generasi muda yang unggul.

Demikian dikatakan Ketua Harian DPP Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Anan Wijaya di Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu 14 Desember 2024.

"Kita mendukung penuh langkah pemerintahan Prabowo-Gibran melakukan pemerataan pendidikan dan kesehatan sehingga bisa mewujudkan visi Indonesia Emas 2024," kata Anan yang dikutip Minggu 15 Desember 2024.

Anan mengatakan, GRIB Jaya memberikan beberapa rekomendasi kepada Prabowo-Gibran terkait dengan pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. 

Pertama, kata Anan, memperkuat pendidikan vokasi secara merata di seluruh Indonesia untuk menekan angka pengangguran. Menurutnya, sistem vokasi harus mampu mencetak tenaga kerja andal yang sesuai dengan kebutuhan industri nasional. 

"Memperbanyak sekolah-sekolah vokasi yang ada di Indonesia itu penting. Kemudian, sekolah-sekolah unggulan seperti SMA Taruna Nusantara, SMA Brawijaya, dan sekolah-sekolah yang berbasis kemiliteran juga harus diperbanyak," kata Anan. 

Kedua, lanjut Anan, optimalisasi penggunaan anggaran pendidikan 20 persen dari APBN. 

Anan mengusulkan agar anggaran pendidikan tersebut terkonsentrasi di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) serta Kementerian Perguruan Tinggi, Sains dan Teknologi. 

Menurut dia, sebaiknya anggaran pendidikan tidak terpecah ke berbagai sektor lainnya.

“Anggaran pendidikan sebesar Rp560 triliun harus difokuskan untuk peningkatan kualitas dan akses Pendidikan," kata Anan.

Ketiga, kata Anan, peningkatan kesejahteraan dan kompetensi guru. Dia mengapresiasi langkah Presiden Prabowo yang akan meningkatkan tunjangan guru dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta. Sebabnya, kesejahteraan guru adalah fondasi untuk mencetak generasi unggul.

“Generasi unggul hanya bisa dicetak melalui guru yang unggul. Pemerintah harus memastikan kesejahteraan guru, agar mereka tidak perlu mencari nafkah tambahan seperti mengojek,” kata Anan.

Dia juga mendorong peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan, bimbingan teknis, dan seminar. 

“Guru yang terlatih dengan baik akan mampu memberikan pendidikan yang bermutu dan berbobot,” kata Anan.

Ketiga, Anan mendorong kolaborasi pendidikan dan industri serta mendukung penuh program link and match. Dia menekankan pentingnya keselarasan antara kebutuhan sektor industri dan kurikulum pendidikan vokasi.

"Jurusan seperti tata boga, pariwisata, pertanian, dan kelautan harus diperbanyak. Potensi Indonesia sebagai negara maritim harus dioptimalkan melalui pendidikan vokasi," kata Anan.

Di sektor kesehatan, Anan menekankan perlunya pemerataan fasilitas canggih ke daerah 3T (tertinggal, terluar, terbelakang). 

Dia menyoroti bahwa saat ini fasilitas seperti CT Scan, MRI, dan alat kanker hanya tersedia di kota besar, sehingga masyarakat di pelosok sering tidak mendapat perawatan yang diperlukan. Termasuk, minimnya dokter-dokter spesialis di daerah.

"Fasilitas canggih seperti CT Scan, MRI, dan mammography harus tersedia di seluruh daerah, termasuk yang terpencil, agar masyarakat tidak kehilangan nyawa karena keterbatasan akses layanan kesehatan," tutup Anan.




Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya