Berita

Wahyu Hidayat orang tua dokter coass RS Siti Fatimah Palembang yang menjadi korban penganiayaan/RMOLSumsel

Nusantara

Pelaku Pemukulan Dokter Koas Palembang Ingin Damai, Keluarga Korban Enggan Ditemui

SABTU, 14 DESEMBER 2024 | 05:55 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kasus pemukulan yang menimpa seorang dokter koas Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya (Unsri), Muhammad Lutfhi, kini tengah dalam proses penyelidikan pihak kepolisian. 

Lutfhi menjadi korban penganiayaan oleh pelaku berinisial DT di sebuah kafe di Jalan Demang Lebar Daun, Palembang, Rabu kemarin, 11 Desember 2024. 

Kuasa hukum DT, Titis Rachmawati mengatakan, kliennya telah menunjukkan sikap kooperatif dengan mendatangi pihak kepolisian. 


"Kami datang ke Polda Sumsel dengan membawa DT untuk meminta maaf dan bertanggung jawab," ujar Titis. dikutip RMOLSumsel, Jumat, 13 Desember 2024. 

Selain itu, pihaknya juga siap menanggung seluruh biaya pengobatan korban. Menurut Titis, kliennya mengungkapkan niat untuk menyelesaikan masalah melalui jalur mediasi. 

"Kami akan mencoba sebijak mungkin dan meminimalkan masalah ini agar tidak melebar terlalu jauh," katanya.

Di sisi lain, orang tua Luthfi, Wahyu Hidayat, mengaku kecewa dengan peristiwa pemukulan terhadap anaknya. Dia meminta agar keadilan bisa ditegakkan. 

"Kami sudah melaporkan kejadian ini kepada kepolisian dan berharap pelaku dapat diproses sesuai hukum yang berlaku di Indonesia," ujar Wahyu dengan tegas. 

Ia juga menegaskan hingga saat ini, pihak terlapor belum ada yang menghubungi atau menemui mereka. Mereka juga belum mau untuk bertemu dan fokus pemulihan anaknya yang saat ini masih mengalami syok atas kejadian yang dialaminya. 

"Lutfhi sudah membaik dan diperbolehkan pulang, namun masih merasa trauma dengan kejadian tersebut," ujar Wahyu.

Peristiwa ini menjadi perhatian publik setelah sebuah video berdurasi 12 detik yang memperlihatkan pemukulan terhadap Lutfhi viral di media sosial. 

Dalam video tersebut, korban yang masih mengenakan seragam dokter koas dipukuli oleh seorang pria berbaju merah. Diduga, pemicu peristiwa tersebut adalah ketidakpuasan DT terhadap tugas piket yang diberikan kepada anaknya di hari libur Natal dan Tahun Baru.

Akibat pemukulan tersebut, Lutfhi mengalami luka memar di wajah dan matanya yang terlihat merah. Korban pun sudah menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang dan diperbolehkan pulang.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya