Wakil Menteri Perhubungan Suntana bersama Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Aan Suhanan dan jajaran lainnya meninjau Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) Muara Pilu, dan Pelabuhan Wika Beton, Lampung pada Jumat, 13 November 2024/Humas Polri
Kesiapan jalur penyeberangan bagi para pemudik atau wisatawan yang hendak bepergian ke jalur Sumatera dalam momen Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 terus dipastikan pihak-pihak terkait.
Di antaranya peninjauan yang dilakukan Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana bersama Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Aan Suhanan di Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) Muara Pilu, dan Pelabuhan Wika Beton, Lampung pada Jumat, 13 November 2024.
Aan mengatakan, sejauh ini tidak ada masalah yang berarti terkait pendistribusian penumpang yang berangkat dari Sumatera menuju Jawa, namun koordinasi mesti tetap dilakukan untuk mengantisipasi apabila ada penyumbatan.
"Kalau dari sisi Sumatera ini alhamdulillah lancar, tapi kalau dari sisi Merak tadi ya delaying sistem dilaksanakan tetap kita koordinasikan dengan ASDP sehingga jaraknya bisa tertangani untuk arus lalu lintas," ucap Aan, Jumat, 13 Desember 2024.
Antrean di dermaga menjadi salah satu fokus karena dalam pelaksanaan mudik sebelumnya kerap terjadi antrean yang mengular di dermaga di waktu tertentu
Guna mengantisipasi hal tersebut, Aan menilai pentingnya sinergi dan kolaborasi dengan stakeholder seperti Ditjen Hubla dan ASDP untuk mencari solusi terkait jadwal keberangkatan kapal ini.
"Menurut saya dengan adanya kesepakatan antara (pengelola) BBJ, yang punya kapal dengan ASDP ini bisa selesai, karena kita harus bersinergi berkolaborasi sehingga ini bisa kita berikan ke masyarakat perkembangan lalu lintas," tutur Aan.
Selain dermaga, Aan juga menyoroti kendaraan yang tidak memiliki tiket saat masuk ke jalur penyeberangan. Untuk itu pihaknya bakal menerapkan teknik geofencing demi membatasi pergerakan para calo.
"Kemudian terkait ticketing ini betul ya Pak Dirut, ticketing ini memang ada permasalahan di Jawa, kalau Sumatera klir. Di sini, di Jawa kemarin itu ada 1.000 lebih itu tidak bertiket, artinya ini perlu ada yang pertama
screening di Bakauheni ini nanti kita siapkan, kemudian geofencing itu dirasa perlu dan untuk kesiapan sebelum Nataru," ujar Aan.
Usai melakukan peninjauan di tiga pelabuhan di Lampung, Wamenhub bersama Kakorlantas dan rombongan kembali menuju Pelabuhan Merak Banten untuk melaksanakan Tactical Floor Game (TFG) jalur penyeberangan pada saat Operasi Nataru nanti.
Turut hadir Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso, Dirut ASDP Heru Widodo, Direktur Lalu Lintas Jalan Kemenhub Ahmad Yani, Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Aris Syahbudin, dan stakeholder lainnya.