Berita

Ilustrasi pencoblosan Pilkada Serentak 2024/RMOL

Politik

Pilkada Kembali ke DPRD Bisa Tekan Pemborosan hingga Rp41 Triliun

SABTU, 14 DESEMBER 2024 | 00:43 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Wacana pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) dikembalikan menjadi kewenangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dinilai akan menekan pemborosan anggaran negara.

Menurut Direktur Eksekutif Sentral Politika, Subiran Paridamos, wacana yang dikemukakan Presiden Prabowo Subianto tersebut memang mesti dikaji mendalam, termasuk dari segi ekonomi.

Di mana Pilkada Serentak 2024 yang berlangsung di 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota telah memakan biaya cukup besar yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Pilkada oleh DPRD dapat menghemat anggaran negara, terutama di daerah dengan penduduk yang besar," ujar Subiran kepada RMOL, Jumat, 13 Desember 2024.

Penulis buku "Negara Katanya" itu mencatat, anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 mencapai puluhan triliun.

"Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, jumlah anggaran disiapkan untuk Pilkada Serentak 2024 mencapai Rp37,52 triliun yang bersumber dari APBD masing-masing daerah," paparnya.

Sosok yang kerap disapa Biran itu merinci, dari total anggaran yang disebutkan Kemenkeu itu, sebanyak Rp28,76 triliun dikucurkan kepada Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), kemudian Rp8,76 triliun untuk Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).

"Itu belum dengan (anggaran) TNI-Polri. Jadi bisa lebih itu," sambungnya menegaskan.

Oleh karena itu, magister Ilmu Komunikasi Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) itu memandang, gagasan Prabowo untuk mengembalikan kewenangan DPRD dalam memilih kepala daerah, memiliki pertimbangan ekonomi yang dapat dialihkan kepada kesejahteraan masyarakat.

"Sehingga anggaran pilkada serentak yang menghabiskan APBD melalui kucuran NPHD (Naskah Perjanjian Hibah Daerah) dari APBD masing-masing Provinsi dan Kabupaten/Kota kurang lebih Rp41 triliun, itu bisa dialihkan ke sektor kebijakan politik produktif," jelasnya.

"Terutama yang bersentuhan langsung dengan rakyat semisal program makan bergizi gratis, program kesejahteraan guru, dan pembangunan sekolah, bansos untuk rakyat miskin, modal usaha untuk UMKM, bahkan bisa dialihkan ke program swasembada pangan dan energi," demikian Biran.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

UPDATE

Cuma Rebut 1 Gelar dari 4 Turnamen, Ini Catatan PBSI

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:37

Anggaran Dipangkas Belasan Triliun, Menag: Jangan Takut!

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:31

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,03 Persen Sepanjang 2024

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:23

Aset Raib ID Food Ancam Asta Cita Prabowo

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:13

Persoalkan Penetapan Tersangka, Tim Hukum Hasto Ungkap Sprindik Bocor

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:10

Setelah Identifikasi, Jasa Raharja Pastikan Salurkan Santunan Kecelakaan GTO Ciawi

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:59

Truk Pengangkut Galon Kecelakaan, Saham Induk Aqua Anjlok Merosot 1,65 Persen

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:57

Komisi V DPR Minta Polisi Investigasi Perusahaan Aqua

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:51

Partai Buruh Geruduk Kantor Bahlil Protes LPG 3 Kg Langka

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:41

DPR Siap Bikin Panja Imbas Laka Maut Truk Galon Aqua

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:30

Selengkapnya