Berita

Ilustrasi (Foto: Yonhap)

Bisnis

China Bersiap Hadapi Trump, IHSG Sempat Tembus 7.500

RABU, 11 DESEMBER 2024 | 17:34 WIB | OLEH: ADE MULYANA

USAI tercetak rangkaian rekor tertinggi di sesi pekan lalu, indeks Wall Street terkesan kelelahan dan membutuhkan sokongan sentimen baru untuk terus mendaki. Pantauan menunjukkan, seluruh indeks Wall Street jatuh dalam zona penurunan moderat pada penutupan sesi hari kedua pekan ini.

Akibatnya, pelaku pasar di Asia mendapatkan bekal keraguan dalam menjalani sesi pertengahan pekan ini, Rabu 11 Desember 2024. Sikap menunggu investor di Wall Street sesungguhnya lebih dilatari ketidakpastian menyangkut data inflasi bulanan yang akan dirilis Rabu malam nanti waktu Indonesia Barat. Data tersebut, bersama dengan rilis data indeks harga produsen akan menjadi bahan pertimbangan penting bagi The Fed untuk melanjutkan kebijakan penurunan suku bunga.

Untuk dicatat para pimpinan The Fed akan menggelar pertemuan pada pekan depan, dimana pelaku pasar bertaruh pada keputusan penurunan suku bunga lanjutan untuk sekaligus menutup tahun ini.

Namun sikap tersebut menjadi pertanda kurang menguntungkan bagi sesi perdagangan di Asia. Pantauan menunjukkan, kinerja indeks di Asia yang kembali cenderung mengalami tekanan jual di sepanjang sesi hari ini. Sentimen regional datang dari China di mana negeri itu memulai pertemuan para petingginya untuk menentukan target kinerja perekonomian pada tahun depan yang makin sarat dengan tantangan menyusul berkuasanya kembali Trump.

Pertemuan tersebut sekaligus membahas rangkaian langkah yang akan diambil guna mengantisipasi kepemimpinan Trump di Gedung Putih beberapa pekan ke depan. Sementara sentimen lain juga datang dari China, di mana pejabat wakil Perdana Menteri He Lifeng disebutkan melakukan rangkaian pertemuan dengan sejumlah pelaku pasar di Wall Street.

Langkah tersebut diyakini sebagai upaya China dalam menghadapi kembalinya Trump ke Gedung Putih yang dalam beberapa waktu terakhir melibatkan pelaku pasar penting di Wall Street dalam pemerintahan nya kelak. Sebagaimana diketahui, Trump yang sejauh ini dikenal dengan langkah proteksionis nya dan sangat mengancam prospek dan kinerja perekonomian China yang sangat bergantung pada pasar AS.


Langkah tersebut diyakini sebagai upaya China dalam menghadapi kembalinya Trump ke Gedung Putih yang dalam beberapa waktu terakhir melibatkan pelaku pasar penting di Wall Street dalam pemerintahan nya kelak. Sebagaimana diketahui, Trump yang sejauh ini dikenal dengan langkah proteksionis nya dan sangat mengancam prospek dan kinerja perekonomian China yang sangat bergantung pada pasar AS.

Dengan rangkaian sentimen yang ada, sikap investor di Asia secara keseluruhan masih kukuh dalam keraguan hingga menyulitkan Indeks menjangkau zona hijau. Hingga sesi perdagangan ditutup, Indeks Nikkei (Jepang) berakhir flat atau beralih naik sangat tipis 0,01 persen di 39.372,23, sementara indeks ASX200 (Australia) turun 0,47 persen di 8.353,6.

Sedang indeks KOSPI (Korea Selatan) kembali melonjak tajam 1,02 persen di 2.442,51. Lonjakan Indeks KOSPI dilatari upaya pelaku pasar mengevaluasi kepanikan berlebihan yang terjadi beberapa hari sesi sebelumnya sebagai respon pada gejolak politik.

Agak beruntungnya, kepungan sentimen kurang menguntungkan dari Asia dan Wall Street kembali mampu ditepis pelaku pasar di Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mampu menjejak zona penguatan secara konsisten di sepanjang sesi perdagangan. Investor di Jakarta terkesan masih memiliki energi yang cukup untuk menepis sentimen suram dari pasar global.

Hingga sesi perdagangan sore ditutup, IHSG tercatat naik tipis 0,15 persen di 7.464,75 setelah sempat menembus level psikologis nya di kisaran 7.500. Pantauan memperlihatkan, IHSG yang melonjak hingga lebih dari 1 persen di sesi pagi tepatnya sekitar jam 10.00 wib dengan menginjak posisi 7.530. Namun secara perlahan dan konsisten kemudian mengikis lonjakan hingga penghujung sesi perdagangan sore.

Kinerja saham unggulan terlihat bervariasi setelah sempat kompak menjejak zona penguatan di sesi pagi. Pola ini sekaligus mencerminkan kinerja moncer IHSG yang terkikis hingga sesi perdagangan sore ditutup.

Sejumlah saham unggulan yang masuk dalam jajaran teraktif ditransaksikan berhasil mencetak kenaikan bervariasi, seperti: BBRI, BBCA, INDF, PGAS, TLKM, ASII, SMGR, ISAT dan ITMG. Namun sejumlah saham unggulan lain terpantau masih bergulat di zona merah seperti ADRO, BBNI, UNTR, UNVR, PTBA dan JPFA.

Pantauan lebih jauh dari jalannya sesi perdagangan juga menunjukkan, kian redanya lonjakan saham AADI di sesi hari ini. AADI tercatat menutup sesi di Rp9.600 setelah turun curam 6,56 persen. AADI juga tercatat sebagai saham paling aktif ditransaksikan berdasar nilai perdagangan. Volume perdagangan AADI kali ini mencapai lebih dari 1 juta lot.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya