Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Kebocoran Data 200 Juta Warga: Pak Prabowo, Pak Gibran, Tolong Dengarkan

Laporan: Muhamad Hakim Kaffah
SELASA, 10 DESEMBER 2024 | 12:57 WIB

Sebuah peringatan keras datang dari seorang aktivis Bernama MrBert yang mengungkapkan kekhawatiran terkait kebocoran data pribadi yang melibatkan sekitar 200 juta warga Indonesia. 

Dalam sebuah video yang yang dia unggah di akun instagramnya, MrBert menunjukkan bagaimana kebocoran data dapat digunakan untuk mengakses dan bahkan menonaktifkan rekening bank tanpa perlu peretasan (hacking) yang rumit. 

Ia menekankan bahwa data seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), KTP, hingga informasi pribadi lainnya kini berada dalam genggaman pihak yang tidak bertanggung jawab.


"Data ini bisa digunakan untuk memanipulasi rekening bank, membuat pinjaman online, atau bahkan mencuci uang. Bahkan rekening orang bisa dengan mudah dibekukan, tanpa mereka tahu apa yang terjadi," ujarnya MrBert dalam video yang ditujukan langsung kepada Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta pihak-pihak terkait lainnya, termasuk Kominfo dan lembaga perbankan Indonesia.

Ia juga memperlihatkan dirinya menghubungi pihak bank untuk menonaktifkan rekening. 

MrBert mengungkapkan bahwa kebocoran data yang terjadi telah merusak sistem verifikasi yang digunakan oleh bank, termasuk verifikasi via telepon yang mudah dimanipulasi. Ia kemudian memperingatkan bahwa kebocoran data pribadi ini dapat mempengaruhi siapa saja, termasuk data pribadi pejabat tinggi negara.

"Saya bisa mengakses data pribadi siapa saja, termasuk Pak Jokowi, karena kebocoran data ini. Bayangkan jika hal ini tidak segera dihentikan," tambahnya, menyatakan rasa takutnya akan dampak lebih lanjut dari kebocoran tersebut.

Selain itu, MrBert mengungkapkan kesedihannya atas nasib seorang gadis berusia 19 tahun yang menjadi korban penyalahgunaan data pribadi. Data pribadi gadis tersebut digunakan untuk mengajukan pinjaman online, yang berujung pada stres finansial berat hingga akhirnya memilih untuk bunuh diri. 

Ia menyebutkan bahwa kebocoran data ini adalah ancaman nyata yang dapat merusak kehidupan banyak orang, terutama bagi mereka yang rentan.

Permintaan yang disampaikan dalam video ini menunjukkan bagaimana data seperti fingerprint, NIK, dan email dapat diperjualbelikan, dan dalam beberapa kasus bahkan digunakan untuk tindakan kriminal seperti pemalsuan identitas dan pencucian uang.

Sebelumnya MrBert sudah melaporkan masalah kebocoran data ini ke pihak Kominfo pada 12 Agustus lalu dan bertemu dengan ahli IT untuk menunjukkan celah keamanan yang ada, hingga kini ia menyesalkan bahwa perbaikan belum dilakukan. Ia pun mengajak semua pihak, terutama pemerintah dan sektor perbankan, untuk segera bertindak dan memperbaiki sistem agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

"Pak Prabowo, Pak Gibran, tolong dengarkan dan lakukan sesuatu. Jangan biarkan kebocoran data ini terus merusak sistem kita," ujar MrBert dengan nada tegas.

Sebagai langkah pencegahan, ia menyarankan agar seluruh sistem verifikasi bank diubah, mengingat metode yang ada saat ini sudah bisa dengan mudah dimanipulasi.

Tanggapan dari pemerintah dan pihak terkait masih ditunggu, namun jika tidak ada tindakan nyata dalam waktu dekat, ancaman kebocoran data ini dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan dan instansi pemerintah yang berwenang.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya