Berita

Presiden Prabowo Subianto (Foto: AFP)

Bisnis

Prabowo Angkat Optimisme, Rupiah Masih Merah

SENIN, 09 DESEMBER 2024 | 17:20 WIB | OLEH: ADE MULYANA

SENTIMEN global yang sedang suram akhirnya sulit ditepis dalam mengawali sesi perdagangan pekan ini. Serangkaian sentimen buruk datang dari Timur Tengah dan Asia Timur membuat pesimisme pelaku pasar di Asia sulit dihentikan. Laporan terkini dari kawasan konflik di Timur Tengah menyebutkan, Presiden Bashar Assad yang telah kabur dari ibu kota Damaskus dan mendapatkan suaka di Rusia.

Situasi Suriah kini dalam ketidakstabilan yang serius. Situasi tak kalah genting juga masih dilaporkan di Korea Selatan, di mana usai gagalnya upaya impeachment terhadap Presiden Yoon Suk Yeol justru masih jauh dari redanya ketegangan politik di negeri dengan perekonomian terbesar keempat di Asia itu.

Kabar pesimis juga datang dari China, di mana rilis data inflasi terkini raksasa Asia itu yang dilaporkan hanya sebesar 0,2 persen, terpaut jauh dari ekspektasi pasar di kisaran 0,5 persen. Lemasnya data inflasi tersebut sekaligus mencerminkan seriusnya perlambatan ekonomi China yang kini semakin terancam kebijakan proteksionis Presiden Donald Trump beberapa pekan ke depan.

Rangkaian kabar suram itu dengan mudah menghadirkan tekanan jual di pasar Asia dalam membuka pekan ini. Upaya pelaku pasar untuk melakukan gerak balik penguatan sebagaimana terlihat pada sesi penutupan pekan lalu menjadi mental. Pantauan menunjukkan, seluruh mata uang utama dunia yang kembali berjatuhan di sesi perdagangan Asia sepanjang hari ini.

Keruntuhan mata uang utama dunia tersebut memaksa mata uang Asia turut terseret. Tak terkecuali dengan Rupiah yang justru sedang mendapatkan suntikan sentimen domestik yang positif. Laporan menyebutkan, tingkat keyakinan konsumen nasional pada November lalu yang secara mengejutkan melonjak tajam untuk berada di kisaran 125,9. Besaran tersebut sekaligus menjadi yang tertinggi sejak April lalu, yang sekaligus menunjukkan keyakinan masyarakat pada pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto.

Namun sentimen positif tersebut terlihat dengan mudah tertepis oleh rangkaian sentimen buram dari pasar global. Rupiah akhirnya terjatuh dalam zona merah secara konsisten di sepanjang sesi perdagangan. Kabar sedikit menghibur terjadi pada sesi perdagangan sore, dengan mata uang utama dunia berupaya berbalik menguat meski dalam rentang terbatas.

Mata uang Asia dan Rupiah akhirnya sedikit terangkat mengikuti irama pasar global. Hingga sesi perdagangan sore ini berlangsung, Rupiah terpantau masih berada di kisaran Rp15.860 per Dolar AS atau melemah moderat 0,1 persen. Pelaku pasar kini mencoba bertaruh pada rilis data penjualan ritel yang diagendakan pada Selasa besok jam 10.00 waktu Indonesia Barat.

Rilis data tersebut diharapkan mampu memberikan dorongan tambahan bagi Rupiah untuk sekaligus mengukuhkan melonjaknya tingkat keyakinan konsumen. Data penjualan ritel yang positif setidaknya akan membuat Rupiah mampu bertahan dari gempuran sentimen global yang masih berlanjut.

Sementara pantauan di pasar Asia menunjukkan, kinerja yang relatif merata dengan pengecualian pada mata uang Baht Thailand. Nilai tukar Baht Thailand tercatat sangat menonjol dengan mampu mencetak penguatan sangat tajam hingga 0,7 persen. Selebihnya mata uang Asia bergerak bervariasi di rentang sempit.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya