Berita

Anggota DPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo bersama pemeran film 'Negeri Para Ketua'/Ist

Politik

Bamsoet Terkesima dengan Film yang Turut Dibintangi Bobby Nasution

SABTU, 07 DESEMBER 2024 | 03:45 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Pemutaran perdana film 'Negeri Para Ketua' mendapat apresiasi dari banyak kalangan.

Anggota DPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo turut mengapresiasi film drama komedi yang disutradarai oleh Agustinus Sitorus tersebut. 

Menariknya, film ini juga dibintangi Gubernur terpilih Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution. 


Film ini mengambil latar belakang Kota Medan yang terkenal dengan keberagaman etnis dan budaya, serta menggambarkan konflik yang terjadi antar lima kubu besar yang mewakili berbagai kelompok etnis di kota tersebut. 

Kubu-kubu yang digambarkan dalam film ini antara lain adalah Kubu Jawa, Kubu Melayu, Kubu Batak, Kubu India serta Kubu Tionghoa.

"Film 'Negeri Para Ketua' mengeksplorasi bagaimana perbedaan budaya dapat menimbulkan konflik. Tetapi di sisi lain, juga memungkinkan terjadinya dialog dan pemahaman di antara berbagai kelompok yang ada,” kata Bamsoet akrab disapa usai menonton film tersebut kepada wartawan di Jakarta, Jumat, 6 Desember 2024.  

“(Ini) mengingatkan kita bahwa meskipun perbedaan mungkin menimbulkan gesekan, namun melalui dialog dan pemahaman bisa membuka jalan menuju persatuan," tambahnya.

Turut hadir sang sutradara Agustinus Sitorus serta para pemain 'Negeri Para Ketua', di antaranya Aura Kasih, Leony Vitria serta Adi Sudirja.

Mantan Ketua DPR dan MPR ini memaparkan, cerita film 'Negeri Para Ketua' berfokus pada perseteruan antara para ketua dari masing-masing kubu yang mewakili budaya dan tradisi berbeda-beda. 

Perseteruan dimulai ketika Acong, Ketua Kubu Tionghoa, ingin memperluas kekuasaan dengan menjodohkan antara Kenzo dan Anjali, adik Rakesh dari Kubu India. Namun, hubungan rahasia antara Anjali dan Binsar, Ketua Kubu Batak, menambah kerumitan konflik ini.

"Sekalipun film ini berfokus pada kekuatan dan konflik antar kubu, cerita yang disajikan tetap ringan dan menghibur. Setiap karakter memiliki motivasi dan tujuan masing-masing, yang pada akhirnya menggambarkan kompleksitas hubungan antar manusia yang tidak terlepas dari latar belakang budaya," pungkas Bamsoet.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya