Berita

Kepala Lembaga National Single Window (LNSW), Oza Olavia dalam acara media gathering di Jakarta, Jumat 6 Desember 2024/RMOL

Bisnis

Kabinet Gemuk, LNSW Bakal Tambah Integrasi Sistem Ekspor-Impor

JUMAT, 06 DESEMBER 2024 | 21:52 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Lembaga National Single Window (LNSW) mengumumkan rencana memperluas integrasi sistem Indonesia National Single Window (INSW) dengan menambah kementerian/lembaga (K/L) yang terlibat. 

Langkah ini dilakukan seiring dengan perubahan struktur K/L dalam Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto yang semakin gemuk.

Kepala LNSW, Oza Olavia, menjelaskan bahwa INSW yang sebelumnya baru bekerja sama dengan 18 K/L dalam integrasi sistem ekspor-impor dan logistik, namun akan segera bertambah untuk memastikan kegiatan perdagangan itu berjalan lebih lancar.

"Beberapa kementerian kan dipecah. Nanti bertambah dari 18 menjadi 21. Kalau ada beberapa badan (baru) yang kita lihat juga terkait dan ingin bergabung, mungkin akan bertambah lagi," katanya pada Jumat 6 Desember 2024.

Sistem INSW sendiri dirancang untuk mendigitalisasi seluruh proses ekspor-impor, mulai dari pra-kedatangan hingga distribusi barang ke pasar domestik. Melalui dua pilar utama, TradeNet untuk alur dokumen dan PortNet untuk alur barang, sistem ini menghapus proses manual dan meminimalkan duplikasi data, sehingga mempercepat proses clearance.

Oza menambahkan, pengembangan INSW juga menjadi bagian dari strategi penataan Ekosistem Logistik Nasional (NLE), yang bertujuan menekan biaya logistik dan mendukung pertumbuhan ekonomi. 

Salah satu pencapaian penting sistem ini adalah penurunan durasi bongkar muat atau dwelling time di pelabuhan, dari rata-rata 7 hari menjadi 2,6 hari. Angka ini, kata Oza lebih baik dari target nasional sebesar 2,9 hari.

“Durasi dwelling time yang terlalu lama meningkatkan biaya logistik dan mengganggu kelancaran pasokan bahan baku industri. Karena itu, kami terus mengembangkan layanan digital seperti Delivery Order Online, Surat Penyerahan Petikemas (SP2) Online, dan Single Submission (SSm) untuk perizinan dan karantina,” jelas Oza.


Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya