Berita

Dunia

Universitas Oxford Memuji Misi PRAGATI Percepat Infrastruktur

KAMIS, 05 DESEMBER 2024 | 00:59 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Sebuah studi terkini Sekolah Bisnis Saïd Universitas Oxford, bekerja sama dengan Yayasan Gates, menyoroti dampak transformatif platform PRAGATI untuk mempercepat pembangunan infrastruktur India.

Diluncurkan pada tahun 2015 oleh Perdana Menteri Narendra Modi, PRAGATI yang merupakan singkatan dari Pro-Active Governance and Timely Implementation atau Tata Kelola Proaktif dan Implementasi Tepat Waktu telah berperan penting dalam mempercepat 340 proyek infrastruktur utama yang bernilai sekitar 205 miliar dolar AS.

Economic Times melaporkan, inisiatif ini telah secara signifikan mengurangi penundaan proyek dari tahunan menjadi hanya beberapa bulan, menumbuhkan budaya akuntabilitas dan kolaborasi dalam tata kelola.

PRAGATI dirancang untuk mengatasi penundaan terus-menerus dalam proyek infrastruktur yang sering kali berasal dari hambatan birokrasi dan kurangnya koordinasi di antara berbagai tingkat pemerintahan. Dengan memanfaatkan teknologi digital, PRAGATI memfasilitasi pemantauan waktu nyata dan tinjauan rutin proyek, memastikan proyek tetap pada jalurnya.

Struktur unik platform ini memungkinkan keterlibatan langsung dari Perdana Menteri, yang memimpin rapat tinjauan bulanan dengan pejabat senior dari pemerintah pusat dan negara bagian.

Studi Oxford menekankan bagaimana PRAGATI telah merevitalisasi berbagai inisiatif infrastruktur penting yang telah terhenti selama bertahun-tahun. Proyek-proyek penting itu antara lain Jalur Kereta Jammu-Udhampur-Srinagar-Baramulla yang setelah tertunda selama lebih dari satu dekade, kini hampir selesai.

Juga Proyek Kereta Metro Bengaluru, Bandara Navi Mumbai, dan Jembatan Chenab yang merupakan jembatan kereta tertinggi di dunia.

Temuan dari studi Oxford menunjukkan bahwa pengalaman India dengan PRAGATI menawarkan pelajaran berharga bagi negara-negara lain yang berusaha meningkatkan kemampuan infrastruktur mereka. Soumitra Dutta, Dekan di Saïd Business School, mencatat bahwa negara-negara harus mengembangkan lingkungan tempat para pemimpin secara aktif terlibat dengan teknologi untuk mendorong akuntabilitas dan kolaborasi.

Universitas Oxford juga dalam laporan itu mengatakan, keberhasilan platform PRAGATI menunjukkan perubahan signifikan dalam pendekatan India dalam mengelola proyek infrastruktur.

Dengan menggabungkan keterlibatan kepemimpinan dengan kemajuan teknologi dan tata kelola kolaboratif, PRAGATI telah membangun sebuah model untuk administrasi publik yang efektif. Karena negara-negara di seluruh dunia menghadapi tantangan serupa dalam pembangunan infrastruktur, mengadopsi wawasan dari pengalaman India dapat membuka jalan bagi peningkatan efisiensi dan akuntabilitas dalam tata kelola.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya