Berita

Situasi krisis politik Korea Selatan (Foto: nypost.com)

Bisnis

Drakor Rp110 Triliun Merahkan Asia, IHSG Tembus 7.300

RABU, 04 DESEMBER 2024 | 16:46 WIB | OLEH: ADE MULYANA

KRISIS politik Perancis belum juga reda namun krisis tak kalah serius kini datang dari Korea Selatan, negeri ginseng yang terkenal dengan drama korea alias drakor.

Namun krisis politik yang mirip drakor kali ini terlihat terlalu tragis bagi negeri yang juga terkenal dengan sejumlah perusahaan raksasa teknologi itu. Adalah langkah ceroboh yang diambil Presiden Yoon Suk Yeol yang mendeklarasikan darurat militer dengan dalih ancaman Korea Utara dan pihak-pihak yang dinilai menentang negara.

Dengan cepat langkah itu direspon parlemen yang menolaknya hingga memaksa Presiden Yoon mencabut darurat militer yang sempat berlaku hanya beberapa jam. Situasi masih berbuntut panjang, dengan kini pihak oposisi menginisiasi langkah impeachment. Situasi politik di Korea Selatan kini berada dalam ketidakstabilan serius dan mulai menjalar hingga pasar uang dan pasar saham.

Laporan lebih jauh menyebutkan, otoritas keuangan Korsel yang kini mempersiapkan pendanaan darurat hingga lebih dari $7 milyar (setara lebih dari Rp110 triliun) guna mengantisipasi kemungkinan suram yang mungkin timbul akibat situasi genting tersebut. Laporan terkait lain juga menyebutkan, pimpinan Bank Sentral yang menggelar pertemuan guna mengantisipasi kemungkinan buruk.

Situasi di salah satu perekonomian besar Asia itu benar-benar tragis bagi pelaku pasar di Asia dan melibatkan pendanaan hingga ratusan triliun. Pantauan menunjukkan, gerak Indeks KOSPI di bursa saham Korea Selatan yang sempat runtuh hingga 2 persen untuk kemudian menutup sesi hari ini, Rabu 4 Desember 2024 dengan ambruk 1,44 persen di 2.464.

Gerak merah juga sempat mendominasi indeks Nikkei (Jepang), namun kemudian mampu beralih positif untuk menutup dengan naik tipis 0,07 persen di 39.276,39. Sedangkan pada bursa saham Australia, Indeks ASX200 terkoreksi 0,38 persen di 8.462,6. Khusus pada bursa saham Australia, keruntuhan indeks semakin kukuh akibat rilis kinerja pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga yang mengecewakan dengan hanya mencapai 0,3 persen.

Merahnya bursa saham Asia akibat sentimen drakor dengan mudah menjadi bekal buruk bagi sesi perdagangan saham di Jakarta. Namun kukuhnya optimisme pelaku pasar membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru mampu mencetak lonjakan sangat tajam. IHSG terpantau sempat berulangkali meninju zona pelemahan tipis di awal sesi perdagangan pagi, namun secara meyakinkan mampu beralih ke zona penguatan tajam dengan konsisten. IHSG kemudian menutup sesi sore dengan melesat 1,82 persen di 7.326,76.

Pantauan dari jalannya sesi perdagangan memperlihatkan, gerak IHSG yang mampu konsisten berada di zona penguatan tajam sebagai cermin dari keyakinan pelaku pasar. Absennya suntikan sentimen positif dari domestik tak menghalangi optimisme pelaku pasar untuk mengangkat IHSG lebih tinggi.

Kinerja sejumlah saham unggulan juga terlihat meyakinkan. Saham-saham unggulan seperti: BBRI, BMRI, BBNI, ASII, TLKM, INDF, PGAS, JPFA, SMGR, UNTR, ISAT, PGEO dan ITMG melonjak dalam kisaran bervariasi namun cenderung tajam. Saham unggulan tercatat hanya menyisakan ICBP yang masih tersaruk di zona merah. Sentimen drakor dengan demikian, mampu ditepis oleh optimisme pelaku pasar di Jakarta.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya