Berita

Ilustrasi

Bisnis

Pengamat: Pelambatan Ekonomi, Impian Tiongkok Bermasalah

SELASA, 03 DESEMBER 2024 | 03:01 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Tingkat pengangguran untuk kelompok usia 16-24 tahun di Tiongkok pada bulan Oktober lalu tercatat sebesar 17,1 persen. Angka ini dilaporkan Biro Statistik Nasional Tiongkok pada 18 November 2024. 

Angka ini tampak lebih baik dari laporan di bulan Juni di mana tingkat pengangguran untuk kelompok usia yang sama sebesar 21,3 persen. 

Namun, menurut Chandu Doddi, seorang mahasiswa program doktoral Studi Tiongkok di Universitas Jawaharlal Nehru di India, perbaikan itu adalah hasil dari perubahan definisi yang dilakukan untuk menutupi fakta sebenarnya. 


Di balik angka-angka yang dipoles ini terdapat demografi yang terlupakan, yakni kelompok lulusan COVID. Istilah ini merujuk pada lulusan perguruan tinggi yang sebagian besar proses pembelajaran yang mereka ikuti secara daring.

“Mereka mengalami pengalaman kuliah terburuk, lulus ke pasar kerja terburuk dalam ingatan baru-baru ini, hanya untuk menghadapi prasangka buruk dari perekrut. Beberapa pemberi kerja menganggap mereka tidak ramah, kecanduan media sosial, tidak sabaran, dan kurang memiliki keterampilan profesional,” ujar Chandu Doddi dalam artikelnya di News Day.

Tidak sedikit dari mahasiswa yang lulus pada periode pandemi itu menerima pekerjaan kerah biru. Fenomena ini mendorong terjadinya penurunan jumlah kelas menengah yang berarti pula kurangnya konsumsi masyarakat. 

Fenomena ini, menurut Chandu Doddi, tidak sejalan dengan “Impian Tiongkok" yang dipromosikan Xi Jinping sejak berkuasa pada 2012 yang berpusat pada upaya mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang cepat sehingga Tiongkok dapat bergabung atau bahkan melampaui negara-negara kaya di dunia.

“Mengingat melambatnya pertumbuhan ekonomi bahkan sebelum epidemi virus corona 2020, perdebatan telah muncul tentang apakah Tiongkok dapat mencapai tujuan ambisius ini,” tulis Chandu Doddi lagi.

Dia menambahkan, kini Tiongkok menghadapi beberapa masalah serius yang dapat membuat realisasi “Impian Tiongkok” menjadi bermasalah.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya