Berita

PM Perancis, Michel Barnier (Foto: bloomberg.com)

Bisnis

Krisis Perancis Seret Rupiah, Dolar AS Kian Mahal

SELASA, 03 DESEMBER 2024 | 16:04 WIB | OLEH: ADE MULYANA

SENTIMEN suram kian mencengkeram pasar valuta beberapa waktu terakhir. Usai kemenangan Trump dalam Pilpres AS menghajar nilai tukar mata uang utama dunia, kini krisis politik Perancis menghadirkan ancaman serius.

Laporan terkini dari benua biru menyebutkan, situasi politik di Perancis yang berada dalam ketidakstabilan menyusul langkah mosi tidak percaya yang diajukan oleh kelompok sayap kanan dan kiri terhadap Perdana Menteri Michel Barnier.

Langkah ini tentu akan berujung pada pengunduran diri perdana menteri Barnier yang akan memaksa Perancis memasuki masa sulit di tengah tantangan perekonomian.

Perancis yang merupakan negeri dengan perekonomian terbesar kedua di blok pengguna mata uang tunggal Euro, kini menghadirkan tekanan jual serius bagi mata uang Euro.

Akibat krisis politik Perancis ini, nilai tukar Euro yang telah merosot tajam dalam beberapa pekan terakhir semakin terperosok pada sesi perdagangan hari kedua pekan ini di Asia, Selasa 3 Desember 2024.

Sentimen buruk dari Eropa ini kian kukuh akibat rilis terkini kinerja perekonomian China yang jauh dari meyakinkan untuk bangkit dari kelesuan.

Tekanan jual akhirnya mendominasi hingga menjungkalkan seluruh mata uang utama dunia. Pantauan terkini di sesi perdagangan sore ini di Asia menunjukkan, nilai tukar Euro yang sempat berada di kisaran 1,0400-an dibanding titik terkuatnya di kisaran 1,1200-an pada akhir September lalu.

Pola kemerosotan yang sama juga terlihat pada nilai tukar Poundsterling dan Dolar Australia serta Dolar Kanada.

Pelaku pasar semakin terjebak dalam kepanikan hingga menyeret seluruh mata uang utama dunia dalam kemerosotan. Akibat lanjutannya, nilai tukar mata uang Asia turut terimbas.

Pantauan memperlihatkan, nilai tukar mata uang Asia yang kompak mengalami tekanan jual hingga ambruk di zona pelemahan. Tak terkecuali dengan Rupiah, yang pada sesi perdagangan kemarin kesulitan bangkit, kini kembali terhantam tekanan jual.

Pantauan memperlihatkan, Rupiah yang konsisten menjejak zona pelemahan di sepanjang sesi hari ini, di tengah tiadanya suntikan sentimen domestik. Hingga sesi perdagangan sore ini berlangsung, Rupiah terpantau bertengger di kisaran Rp 15.935 per Dolar AS atau merosot signifikan 0,53 persen.

Kemerosotan Rupiah kali ini semakin mendekati level psikologis pentingnya yang selama ini dikhawatirkan, yaitu di kisaran Rp16.000. Pantauan juga menunjukkan, Rupiah yang kali ini mencatatkan kemerosotan tersuram dibanding mata uang Asia lainnya.

Suntikan sentimen domestik dari rilis data cadangan devisa nasional pada Jumat 6 Desember mendatang kini menjadi tumpuan penting bagi Rupiah untuk setidaknya bertahan dari tekanan jual lebih lanjut.

Sementara pantauan di pasar uang Asia menunjukkan, seluruh mata uang Asia yang jatuh dalam zona pelemahan namun sebagian mampu beralih ke zona penguatan sangat tipis, seperti: Dolar Singapura, Rupee India, Peso Filipina dan Baht Thailand. Catatan menunjukkan, penguatan yang terjadi pada mata uang tersebut masih terlalu rentan untuk berbalik ke zona merah.

Populer

BANI Menangkan Anak-Anak Soeharto, OC Kaligis: Kami Gugat dan Lawan

Selasa, 03 Desember 2024 | 15:57

Jokowi Tekor Ratusan Miliar di Pilkada Jakarta

Senin, 02 Desember 2024 | 01:26

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Lebih Mulia Dagang Es Teh daripada Dagang Agama

Rabu, 04 Desember 2024 | 06:59

Indahnya Seragam Warna Cokelat

Sabtu, 30 November 2024 | 09:37

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

UPDATE

PLN Padamkan Listrik 90 Ribu Pelanggan di Sukabumi dan Cianjur

Kamis, 05 Desember 2024 | 04:00

153 Mustahik Ikuti Operasi Katarak Gratis

Kamis, 05 Desember 2024 | 03:35

Hingga Dini Hari Kebakaran TPA Bakung Bandar Lampung Belum Padam

Kamis, 05 Desember 2024 | 03:15

Copot Gus Miftah Menggema di X

Kamis, 05 Desember 2024 | 03:05

Dana KJP dan KJMU Tahap II Cair Mulai 6 Desember

Kamis, 05 Desember 2024 | 02:39

Kisah Prabowo Diejek saat akan Hilangkan Korupsi dan Kemiskinan

Kamis, 05 Desember 2024 | 02:11

Miris! Gus Miftah Baru Minta Maaf Usai Ditegur Mayor Teddy

Kamis, 05 Desember 2024 | 02:01

Potensi Ancaman Bencana di Sukabumi Masih Ada

Kamis, 05 Desember 2024 | 01:35

Prabowo Dapat Ancaman saat Gulirkan Program Makan Bergizi Gratis

Kamis, 05 Desember 2024 | 01:16

Banjir dan Longsor di Sukabumi, Satu orang Meninggal

Kamis, 05 Desember 2024 | 01:00

Selengkapnya