Berita

Ilustrasi (Foto: digitalmarketnews.com)

Bisnis

Bitcoin Balik Dekati Rp1,6 Miliar, Rupiah Menguat Tipis

JUMAT, 29 NOVEMBER 2024 | 18:20 WIB | OLEH: ADE MULYANA

GAGAL meninju level psikologis pentingnya di $100.000, nyaris setara Rp1,6 milIar pada beberapa hari lalu, gerak mata uang crypto terbesar, Bitcoin terpantau kembali mencoba menanjak dalam dua hari terakhir. Sementara sentimen yang mengiringi terkesan masih minim, pelaku pasar mencoba kembali optimis dengan masih mengandalkan sentimen prospek pemerintahan Presiden Donald Trump dua bulan ke depan.

Gerak balik melonjak Bitcoin akhirnya berlangsung hingga sesi sore ini di Asia. terkini, Harga Bitcoin berada di kisaran $96.203,73 setelah pada sesi Selasa 26 November lalu sempat merosot curam hingga meninju kisaran $90.702. Gerak balik melonjak kali ini semakin diyakini akan segera menembus level psikologis nya di kisaran $100.000.

Optimisme di pasar crypto, dengan demikian terlihat kukuh dan sekedar mengalami jeda dalam kurang dari sepekan. Situasi kontras terjadi di pasar valuta, dengan nilai tukar mata uang utama dunia yang masih kesulitan bangkit setelah terhajar tekanan jual dalam beberapa pekan terakhir. Pantauan menunjukkan, hingga sesi penutupan pekan ini di Asia, mata uang utama dunia yang mencoba menguat dalam dalam rentang yang sangat tipis.


Akibat lanjutannya, nilai tukar mata uang Asia kembali kesulitan untuk membukukan penguatan. Pantauan menunjukkan, mata uang Asia yang bergerak bervariasi dan dalam rentang sangat sempit dalam menutup sesi pekan ini. Tak terkecuali dengan Rupiah, di mana upaya bertahan di zona penguatan mulai terkikis di sesi perdagangan sore ini.

Hingga ulasan ini disunting, Rupiah tercatat diperdagangkan di kisaran Rp15.840 per Dolar AS atau menguat 0,15 persen. Rupiah terpantau berupaya konsisten menjejak zona penguatan sempit di sepanjang sesi, namun terlihat kelelahan di sesi perdagangan sore.

Situasi serupa menimpa mata uang Asia lainnya. minimnya sentimen regional yang tersedia, dipadu dengan kinerja mata uang utama dunia yang bergerak malas, memaksa pelaku pasar di Asia terjebak dalam sikap ragu. Hingga sore ini, Baht Thailand tercatat memimpin penguatan Asia dengan melonjak 0,44 persen. Sedang penguatan lebih moderat dibukukan Yuan China, Dolar Singapura, Peso Filipina, serta Ringgit Malaysia.

Pantauan lebih jauh menunjukkan, hanya mata uang Yen Jepang yang mampu mencetak penguatan tajam hingga kisaran 1 persen. Sentimen domestik dari ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral Jepang, BoJ menjadi pendorong melonjak tajamnya Yen. Laporan inflasi terkini yang lumayan mengejutkan menjadi latar ekspektasi penaikkan suku bunga oleh BoJ beberapa waktu ke depan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya